WAKTU SAAT INI

Senin, 05 Juli 2010

PENDIDIKAN ISLAM PADA ZAMAN BANI ABBASIYAH
A.Pendahuluan
Sejak lahirnya agama islam, lahirlah pendidikan dan pengajaran islam, pendidikan dan pengajaran islam itu terus tumbuh dan berkembang pada masa khulafaurasyidin dan masa bani Umayyah.
Pada permulaan masa Abbasiyah pendidikan dan pengajaran berkembang dengan sangat hebatnya di seluruh negara islam. Sehingga lahir sekolah-sekolah yang tidak terhitung banyaknya, tersebar di kota sampai ke desa-desa. Anak-anak dan pemuda berlomba-lomba untuk menuntut ilmu pengetahuan, pergi kepusat-pusat pendidika, meninggalkan kampung halamannya karena cinta akan ilmu pengetahuan.
Kerajaan islam di Timur yang berpusat di Bagdad dan Cordova telah menunjukan dalam segala cabang ilmu pengetahuan sehingga kalau kita buka lembaran sejarah dunia pada masa keemasan, yang bermula dengan berdirinya kerajaan Abbasiyah di Bagdad, pada tahun 750 M dan berakhir dengan kerajaan Abbasiyah pada tahun 1258 Masehi.
B.Pendidikan Islam dan Segala Aspeknya
Kekuasaan dinasti bani abbas, sebagaimana disebutkan melanjutkan kekuasaan dinasti bani Umayyah. Dinamakan khilafah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Al-Abbas paman Nabi Muhammad Saw, dinasti didirikan oleh Abdullah Alsaffah Ibnu Muhammad Ibn Ali Ibn Abdullah Ibn Al- Abbas.1
Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti islam yang sempat membawa kejayaan umat islam pada masanya. Zaman keemasan islam dicapai pada masa dinasti-dinasti ini berkuasa. Pada masa ini pula umat islam banyak melakukan kajian kritis terhadap ilmu pengetahuan. Akibatnya pada masa ini banyak para ilmuan dan cendikiawan bermunculan sehinnnngga membuat ilmu pengetahuan menjadi maju pesat.
Popularitas daulah Abbasiyah mencapai puncaknya di zaman khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M) dan puteranya Al-Ma’mum (813-833 M). Kekayaan yang dimanfaatkan Harun Arrasyid untuk keperluan sosial, rumah sakit, lembaga pendidikan, dokter, dan farmasi didirikan, pada masanya sudah terdapat paling tidak sekittar 800 orang dokter. Disamping itu, pemandian-pemandian umum juga dibangun. Tingkat kemakmuran yang paling tinggi terwujud pada zaman khalifah ini. Kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan serta kesusasteraan berada pada zaman keemasannya.pada masa inilah Negara islam menempatkan dirinya sebagai Negara terkuat dan tak tertandingi. Al- Ma’mun pengganti Al- Rasyid, dikenal sebagai khalifah yang sangat cinta kepada ilmu. Pada masa pemerintahannya, penerjemahan buku-buku asing digalakan, untuk menerjemahkan buku-buku Yunani, ia mengkaji penerjemah-penerjemah dari golongan kristen dan penganut golongan lain yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah, salah satu karya besarnya yang terpenting adalah pembangunan Bait Al- Hikmah, pusat penerjemah yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar dan menjadi perpustakaan umum dan diberi nama ”Darul Ilmi” yang berisi buku-buku yang tidak terdapat di perpustakaan lainnya. Pada masa Al-Ma’mun inilah Bagdad mulai menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan, kekota inilah para pencari datang berduyun-duyun, dan pada masa ini pula kota Bagdad dapat memancarkan sinar kebudayaan dan peradaban islam keberbagai penjuru dunia.
Diantara bangunan-bangunan atau sarana untuk penndidikan pada masa
Abbasiyah yaitu:
•Madrasah yang terkenal ketika itu adalah madrasah Annidzamiyah, yang
didirikan oleh seorang perdana menteri bernama Nidzamul Muluk (456-486 M). Bangunan madrasah tersebut tersebar luas di kota Bagdad, Balkan, Muro, Tabaristan, Naisabur dan lain-lain.
•Kuttab, yakni tempat belajar bagi para siswa sekolah dasar dan menengah.
•Majlis Munadharah, tempat pertemuan para pujangga, ilmuan, para ulama,
cendikiawan dan para filosof dalam menyeminarkan dan mengkaji ilmu yang
mereka geluti.
•Darul Hikmah, gedung perpustakaan pusat.2
1.Lembaga-lembaga Pendidikan.
a.Lembaga-lembaga pendidikan sebelum madrasah
Adapun lembaga-lembaga pendidikan islam yang sebelum
kebangkitan madrasah pada masa klasik, adalah3:
1.Suffah
Pada masa Rasulullah SAW, suffah adalah suatu tempat yang dipakai untuk aktivitas pendidikan biasanya tempat ini menyediakan pemondokan bagi pendatang baru dan mereka yang tergolong miskin disini para siswa diajari membaca dan menghafal al-qur’an secara benar dan hukum islam dibawah bimbingan langsung dari Nabi, dalam perkembangan berikutnya, sekolah shuffah juga menawarkan pelajaran dasar-dasar menghitung, kedokteran, astronomi, geneologi dan ilmu filsafat.
2.Kuttab atau maktab.
Kuttab atau maktab berasal dari kata dasar yang sama, yaitu kataba yang artinya menulis. Sedangkan kuttab atau maktab berarti tempat untuk menulis atau tempat dimana dilangsungkan kegiatan tulis menulis.
Philip K. Hitti mengatakan bahwa kurikulum pendidikan dikuttab ini berorientasi kepada al-qur’an sebagai suatu tex book, hal ini mencakup pengajaran membaca dan menulis, kaligrafi, gramatikal bahasa arab. Sejarah Nabi hadits, khususnya yang berkaitan dengan Nabi SAW. Bahkan dalam perkembangan kuttab dibedakan menjadi dua, yaitu kuttab yang mengajarkan pengetahuan non agama (secular learning) dan kuttab
2 Mahrus As’ad, Sejarah Kebudayaan Islam, (Bandung: CV Amirco, 1994), h. 25-26
3 Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafika Persada, 2004), h. 32-42
2

yang mengajarkan ilmu agama (religius learning).
Dengan adanya perubahan kurikulum tersebut dapat dikatakan bahwa kuttab pada awal perkembangan merupakan lembaga pendidikan yang tertutup dan setelah adanya persentuhan dengan peradaban helenisme menjadi lembaga pendidikan yang terbuka terhadap pengetahuan umum, termasuk filsafat.
3.Halaqah.
Halaqah artinya lingkaran. Artinya proses belajar mengajar disini dilaksanakan dimana murid dan meringkari gurunya. Seorang guru biasanya duduk dilantai menerangkan, membacakan karangannya, atau memberikan komentar atas karya pemikiran orang lain. Kegiatan di halaqah ini tidak khusus untuk megajarkan atau mendiskusikan ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan umum, termasuk filsafat.
4.Majlis.
Istilah majlis telah dipakai dalam pendidikan sejak abad pertama islam, mulanya ia merujuk pada arti tempat-tempat pelaksanakan belajar mengajar. Pada perkembangan berikutnya disaat dunia pendidikan islam mengalami zaman keemasan, majlis berarti sesi dimana aktivitas pengajaran atau berlangsung.
Seiring dengan perkembangan pengetahuan dalam islam, majlis digunakan sebagai kegiatan transfer ilmu pengetahuan sebagai majlis banyak ragamnya, menurut Muniruddin Ahmad ada 7 (tujuh) macam
majlis, sebagai berikut:a.Majlis al-haditsb.Majlis al-tadrisc.Majlis al-manazharahd.Majlis muzakarahe.Majlis al-syu’araf.Majlis al-adabg.Majlis al-fatwa dan al-nazar
5.Masjid
Semenjak berdirinya di zaman Nabi SAW, masjid telah menjadi pusat kegiatan dan informasi berbagai masalah kaum muslimin, baik yang menyangkut pendidikan maupun sosial ekonomi. Namun, yang lebih penting adalah sebagai lembaga pendidikan.
Perkembangan masjid sangat signifikan dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat, terlebih lagi pada saat masyarakat islam mengalami kemajuan. Urgensi masyarakat terhadap masjid menjadi semakin kompleks, hal ini menyebabkan karakteristik masjid berkembang menjadi dua bentuk yaitu mesjid sebagai tempat sholat jum’at atau jami dan masjis biasa.
Kurikulum pendidikan dimasjid biasanya merupakan tumpuan pemerintah untuk memperoleh pejabat-penjabat pemerintah, seperti, qodhi, khotib dan iman masjid.
6.Khan
Khan biasanya difungsikan sebagai penyimpanan barang-barang dalam jumlah besar atau sebagai sarana komersial yang memiliki banyak toko, seperti, khan al narsi yang berlokasi di alun-alun karkh di bagdad.
7.Ribarth.
Ribath adalah tempat kegiatan kaum sufi yang ingin menjauhkan diri dari kehidupan duniawi dan mengkonsentrasikan diri untuk semata- mata ibadah.
8.Rumah – Ulama.
Rumah sebenarnya bukan temapat yang nyaman untuk kegiatan belajar mengajar, namun para ulama dizaman klasik banyak yang mempergunakan rumahnya secara ikhlas untuk kegiatan belajar mengajar dan pengembangan ilmu pengetahuan.
9.Toko-toko buku dan perpustakaan.
Toko-toko buku memiliki peranan penting dalam kegiatan keilmuan islam, pada awalnya memang hanya manjual buku-buku, tetapi berikutnya menjadi sarana untuk berdiskusi dan berdebat, bahkan pertemuan rutin sering dirancang dan dilaksanakan disitu.
Disamping tokobuku, perpustakan juga memilki peranan penting dalam
kegiatan transfer keilmuan islam.
10.Rumah sakit.
Rumah sakit pada zaman klasik bukan saja berfungsi sebagai tempat merawat dan mengobati orang-orang sakit, tetapi juga mendidik tenaga-tenaga yang berhungan dengan perawatan dan pengobatan. Pada masa itu, percabaan dalam bidang kedokteran dan obat-oibatan dilaksanakan sehingga ilmu kedoteran dan obat-obatan cukup pesat.
Rumah sakit juga merupan tempat praktikum sekolah kedoteran yang didirikan diluar rumah sakit, rumah sakit juga berfungsi sebagai lembaga pendidikan .
11.Badiah (padang pasir, dusun tempat tinggal badui)
Badiah merupakan sumber bahasa arab yang asli dan murni, dan mereka tetap mempertahankan keaslian dan kemurnian bahasa arab. Oleh karena itu badiah-badiah menjadi pusat untuk pelajaran bahasa arab yang asli dan murni. Sehingga banyak anak-anak khulifah, ulama-ulama dan para ahli ilmu pengetahuan pergi kebadiah-badiah dalam rangka mempelajari bahasa dan kesusastraan arab. Dengan begitu badiah-badiah telah berfungsi sebagai lembaga pendidikan.
b.Madrasah
1.Sejarah dan motivasi pendirian madrasah
Beberapa paradigma dapat digunakan dalam memandang sejarah dan motivasi pendirian madrasah. Paling tidak ada 3 teori tentang timbulnya madrasah:
a.Madrasah selalu dikaitkan dengan nama nidzam al-mulk (W. 485
H/1092 M), salah seorang wajir dinasti saljuk sejak 456 H/1068 M

sampai dengan wafatnya, dengan usahanya membangun madrasah nizhamiyah diberbagai kota utama daerah kekuasaan saljuk begituh dominannya peran nidzam al-mulk adalah orang pertama yang membangun madrasah.
b.Menurut al-makrizi, ia berasumsi bahwa madrasah pertama adalah
madrasah nizhamiyah yang didirikan tahun 457 H.
c.Madrasah sudah eksis semenjak awal islam seperti bait al-hikmah
yang didirikan Al-Makmun di Bagdad abad ke-3 H.
Dari informasi diterima diatas dapat diketahui bahwa madrasah yang pertama di Nisyapur. Namun demikian, madrasah itu kurang dikenal mengingat motivasi pendirian madrasah itu sendiri pada waktu itu masih bersifat ahliyah (keluarga) berdasarkan wakaf keluarga dan sejarah baru mencatat sesuatu bila telah menjadi fenomena yang meluas.
Lahirnya lembaga pendidikan formal dalam bentuk madrasah merupakan pengembangan dari sistem pengajaran dan pendidikan yang pada awalnya berlangsung di mesjid-mesjid.
Disisi lain, syalabi mengemukakan bahwa perkembangan dari masjid ke madrasah terjadi secara tidak langsung, menurutnya madrasah sebagai konsekuensi logis dari semakin ramainya pengajian di masjid yang fungsi utamanya adalah ibadah. Agar tidak kegiatan ibadah, dibuatlah tempat khusus untuk belajar yang dikenal madrasah.
Dengan berdirinya madrasah, maka pendidikan islam mesasuki periode baru. Yaitu pendidikan menjadi fungsi bagi negara dan madrasah- madrasah dilembagakan untuk tujuan pendidikan sektarian dan indoktrinasi politik.
Meskipun madrasah sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran didunia islam baru timbul sekitara abad ke-14 H, ini bukan berarti bahwa sejak awal perkembangannya islam tidak mempunyai lembaga pendidikan dan pengajaran. Pada awal telah berdiri madrasah yang menjadi cikal bakal munculnya madrasah nizamiyah, madrasah tyersebut berada diwilayah Persia, tepatnya di daerah Nisyapur, misalnya madrasah al- baihaqiyah, madrasah sa’idiyah dan madrasah yang terdapat di Khusan.
2.Madrasah Nizhamiyah.
Madrasah nizhamiyah merupakan pertotipe awal bagi lembaga pendidikan tinggi, ia juga dianggap sebagai tonggak baru dalam penyelenggaraan pendidikan islam, dan merupakan karakteristik tradisi pendidikan islam sebagai suatu lembaga pendidikan resmi dengan sistem asrama. Pemerintah atau penguasa ikut terlibat didalam menentukan tujuan, kurikulum, tenaga pengajar, pendanaan, sarana fisik dan lain-lain. Kendati madrasah nizhamiyah mampu melestarikan tradisi keilmuan dan menyebarkan ajaran islam dalam persi tertentu. Tetapi keterkaitan dengan standarisasi dan pelestarian ajaran kurang mampu menunjang pengembangan ilmu dan penelitian yang inofatif.
3.Madrasah di Mekah dan Madinah.
Informasi tentang madrasah mendapat dukungan banyak dari
berbagai leteratur. Namun sayang para sejarawan tidak cukup tertarik berbicara madrasan di Mekah dan Madinah. Hal ini mengakibatkan pelacakan informasi tentang permasalahan tersebut kurang lengkap.
Lebih lanjut secara kuantitatif madrasah di Mekah lebih banyak dibandingkan di Madinah. Diantara madrasah Abu Hanifah, Maliki, madrasah ursufiyah, madrasah muzhafariah, sedangkan madrasah megah yang dijumpai di Mekah adalah madrasah qoi’it bey, didirikan oleh Sultan Mamluk di Mesir.
2.Kehidupan guru
a.Guru dalam pendidikan muslim4.
Tinggi rendahnya penghormatan terhadap guru pada awal abad-abad
pendidikan muslim tergantung atas dua faktor, yaitu:
1.Tempat dimana dia mengajar, di Persia: penghormatan kepada guru merupakan suatu tradisi lama dalam pendidikan zoroastrian, tradisi ini dilanjutkan kedalam periode islam.
2.Tingkatan dimana ia belajar. Biasanya, penghormatan kepada guru semakin tinggi terhadap guru sekolah menengah dan pendidikan tinggi. Guru-guru sekolah dasar kurang dihargai karena pengetahuannya yang amat sederhana dan
karena
tingkat
pendidikan
tampaknya sudah menjadi daya tarik.
b.Tipe-tipe guru.
Ada enam tipe guru yaitu muallim, mu’addib, mudarris, syaikh, ustad, imam, belum lagi termasukguru pribadi dan para muaiyyid atau asisten (guru- guru yunior). Muallim biasanya julukan bagi guru sekolah dasar, mu’addib, arti harfiyahnya orang yang beradab atau guru adab, adalah julukan untuk guru-guru sekolah dasar dan menengah, mudarris adalah satu julukan propesional untuk seorang murid atau pembantu. Ia sama dengan asisten profesor dan membantu mahasiswa menjelaskan hal-hal yang sulit mengenai kuliah yang diberikan profesornya, syaikh atau guru besar adalah julukan khusus yang menggambarkan keunggulan akademis atau teologis, imam adalah guru agama tertinggi.
c.Pakaian guru
Selama pemerintahan abbasiyah para guru mengikuti gaya Persia, mengenakan tutup kepala Persia, celana lebar, rok, rompi, dan jaket. Semuanya ditutup dengan jubah atau aba mantel luar dan taylasan diatas surban.

d.Organisasi guru5
Keberadaan guru mempunyai pengaruh yang penting dalam suatu pemerintahan, bahkan kekuasaannya mempunyai andil yang besar dalam kekuasaan kholifah, karena guru terhimpun dalam suatu organisasi yang mempunyai fower yang dapat mengendalikan kepentingan kholifah, khususnya dalam hal pengangkatan dan pemberian izin untuk menjadi pengajar di masjid.
3.Pola interaksi guru dan siswa pada pendidikan islam
klasik
a.Pola sikap guru terhadap siswa dalam interaksi
edukatif pada pendidikan islam klasik.
Bentuk pola sikap guru pada pendidikan islam klasik berdasarkan pada nilai- nilai hubungan yang ada pada pola bentuk sikap Rasulullah dan Sahabat dalam mendakwahkan islam, yaitu pola keikhlasan, pola kekeluargaan, pola kesederajatan dan pola uswatun hasanah.
Pola keikhlasan
Pola keikhlasan mengandung makna bahwa interaksi yang berlangsung bertujuan agar siswa dapat menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan tanpa mengharap ganjaran materi dari interaksi tersebut, dan menganggap interaksi itu berlangsung sesuai dengan panggilan jiwa dan untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT.
Pola kekeluargaan
Pada masa ini guru memposisikan dirinya dan siswa seperti orang tua dan anak, artinya mereka mempunyai tanggung jawab yang penuh dalam pendidikan tersebut, dan mencurahkan kasih sayang seperti menyayangi anak sendiri.
Pada pola ini guru senantiasa bersikap:
•Lemah lembut dalam proses belajar mengajar.
•Bijaksana dalam memberikan pujian atau hadiah
dan hukuman pada anak.
•Guru tidak bersikap pilih kasih.
Pola kesederajatan
Guru dalam interaksinya senantiasa memunculkan sikap tawadhu terhadap siswanya, pola interaksi seperti ini membuat guru menghargai potensi yang dimiliki anak. Dengan demikian pola yang dimunculkan bernuansa demokratis, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menyampaikan sesuatu yang belum dimengerti.
Pola al uswah al hasanah
Pada pendidikan islam klasik, interaksi yang terjadi antara guru dan siswa tidak hanya terjadi pada proses belajar mengajar, tetapi berlangsung juga di tengah masyarakat, dimana guru menjadi agen moral sekaligus model dari moral yang diajarkan.
b.Pola sikap siswa terhadap guru dalam interaksi
edukatif
1.Pola ketaatan
Ketaatan seorang siswa terhadap gurunya membawa barokah dalam proses pencarian ilmu. Untuk itu, maka siswa dalam interaksi dengan guru merupakan upaya mencari ridhonya (kerelaan hatinya).
Gambaran ketaatan siswa dalam interaksinya dengan guru dibagi 2 (dua),
yaitu:
a)Ketaatan terhadap guru secara langsung, yaitu jangan berjalan didepan guru, jika bertamu kerumah guru hendaknya tidak mengetuk pintu, tetapi cukup menunggu diluar, dan lain-lain.
b)Ketaatan
terhadap
keluarga
guru, menghormati guru dan semua orang yang mempunyai ikatan keluarga dengan guru.
2.Pola kasih sayang
Menurut ibn naiskawaih, kewajiban antara siswa terhadap guru berada diantara cinta terhadap Allah dan cinta kepada orang tua, karena menurut Ibnu Miskawaih, guru merupakan penyebab eksistensi hakiki kita dan penyebab kita memperoleh kebahagiaan sempurna.
3.Pola komunikasi guru dan siswa dalam
proses
belajar
mengejar
pada
pendidikan islam klasik.
Pendidikan islam pada masa ini sudah mengenal beberapa bentuk
komunikasi dalam proses belajar mengajar, yaitu:
Pola satu arah
Pada pola komunikasi terjadi hanya satu arah, seorang guru bertindak sebagai instruktur dan senantiasa mendorong siswa untuk lebih menghapal.
Pola banyak arah
Pola ini komunikasi terjadi tidak hanya antara guru dan siswa, tetapi siswa dan guru, siswa dan siswa. Ini berlangsung dalam diskusi dan perdebatan masalah-masalah ilmiah.
Kurikulum pendidikan islam
1.Kurikulumpendidikan islam sebelum berdirinya
madrasah.
a.Kurikulum pendidikan rendah
Sebelum berdirinya madrasah, tidak ada tingkatan dalam pendidikan islam, tetapi hanya satu tingkat yang bermula dikuttab dan berakhir didiskusi halaqah. Tidak ada kurikulum khusus yang diikuti oleh seluruh umat islam, dilembaga kuttab biasanya diajarkan membaca dan menulis disamping al- dari moral yang diajarkan.
b.Pola sikap siswa terhadap guru dalam interaksi
edukatif
1.Pola ketaatan
Ketaatan seorang siswa terhadap gurunya membawa barokah dalam proses pencarian ilmu. Untuk itu, maka siswa dalam interaksi dengan guru merupakan upaya mencari ridhonya (kerelaan hatinya).
Gambaran ketaatan siswa dalam interaksinya dengan guru dibagi 2 (dua),
yaitu:
a)Ketaatan terhadap guru secara langsung, yaitu jangan berjalan didepan guru, jika bertamu kerumah guru hendaknya tidak mengetuk pintu, tetapi cukup menunggu diluar, dan lain-lain.
b)Ketaatan
terhadap
keluarga
guru, menghormati guru dan semua orang yang mempunyai ikatan keluarga dengan guru.
2.Pola kasih sayang
Menurut ibn naiskawaih, kewajiban antara siswa terhadap guru berada diantara cinta terhadap Allah dan cinta kepada orang tua, karena menurut Ibnu Miskawaih, guru merupakan penyebab eksistensi hakiki kita dan penyebab kita memperoleh kebahagiaan sempurna.
3.Pola komunikasi guru dan siswa dalam
proses
belajar
mengejar
pada
pendidikan islam klasik.
Pendidikan islam pada masa ini sudah mengenal beberapa bentuk
komunikasi dalam proses belajar mengajar, yaitu:
Pola satu arah
Pada pola komunikasi terjadi hanya satu arah, seorang guru bertindak sebagai instruktur dan senantiasa mendorong siswa untuk lebih menghapal.
Pola banyak arah
Pola ini komunikasi terjadi tidak hanya antara guru dan siswa, tetapi siswa dan guru, siswa dan siswa. Ini berlangsung dalam diskusi dan perdebatan masalah-masalah ilmiah.
Kurikulum pendidikan islam
1.Kurikulumpendidikan islam sebelum berdirinya
madrasah.
a.Kurikulum pendidikan rendah
Sebelum berdirinya madrasah, tidak ada tingkatan dalam pendidikan islam, tetapi hanya satu tingkat yang bermula dikuttab dan berakhir didiskusi halaqah. Tidak ada kurikulum khusus yang diikuti oleh seluruh umat islam, dilembaga kuttab biasanya diajarkan membaca dan menulis disamping al-qur’an, kadang diajarkan bahasa nahwu dan arudh.
Sedangkan kurikulum yang ditawarkan oleh Ibnu Sina untuk tingkat ini adalah mengajari al-qur’an, karena anak-anak dari segi fisik dan mental telah siap menerima pendiktean. Namun demikian, ada perbedaan antara kuttab-kuttab yang diperuntukanbagi masyarakat umum yang ada diistana. Di istana orang tua (para pembesar istana) adalah yang membuat rencana pelajaran tersebut sesuai dengan anaknya dan tujuan yang dikehendaki. Rencana pelajaran untuk pendidikan istana ialah pidato, sejarah, peperangan- peperangan, cara bergaul dengan masyarakat disamping pengetahuan pokok, seperti al-qur’an, syair dan bahasa.
Kurikulum pada tingkat ini bervariasi tergantung pada tingkat kebutuhan masyarakat, karena sebuah kurikulum dibuat tidak akan pernah lepas dari faktor sosiologis, politis, ekonomis masyarakat yang melingkupinya.
b.Kurikulum pendidikan tinggi.
Kurikulum pendidikan tinggi, berpariasi tergantung pada syaikh yang mau mengajar para mahasiswa tidak terikat untuk mempelajari mata pelajaran tertentu, demikian juga guru tidak mewajibkan kepada mahasiswa untuk mengikuti kurikulum tertentu.
Kurikulum pendidikan tingkat ini dibagi kepada dua jurusan, jurusan
ilmu-ilmu agama dan jurusan ilmu pengetahuan.
Al-Khuwarazmi (Yusuf al-kutub, tahun 976) meringkas kurikulum agama sebagai berikut: Ilmu Fiqih, ilmu nahwu, ilmu kalam, ilmu kitabah (sekretaris), ilmu arudh, dan lain-lain.
Ikhwan Al-Ahafa mengklasifikasikan ilmu-ilmu umum kepada:
1)Disiplin-disiplin umum: tulis baca, arti baca gramatika, ilmu hitung, satra, ilmu tentang tanda dan isyarat, ilmu sihir, jimat, kimia, sulap, dagang, dan sebagainya.
2) Ilmu-ilmu filosofis: matematika, logika, ilmu angka- angka, geometri, astronomi, musik, aritmatika dan hukum-hukum geometri, dan sebagainya.
2.Kurikulum setelah berdirinya madrasah.
Pada zaman keemasan islam, aktivitas-aktivitas kebudayaan pendidikan islam tidak mengizinkan teologi dan dugma membatasi ilmu pengetahuan mereka, mereka meyelidiki setip cabang ilmu pengetahuan manusia, baik psikologi, sejarah, historiografi, hukum, sosiologi, kesustraan, etika, filsafat, teologi, kedokteran, matematika, logika, seni, arsitektur.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan tingkat kebutuhan, mendirikan madrasah dianggap krusial. Pendirian lembaga pendidikan tinggi islam ini terjadi di bawah patronase wazir Nizam Al-Mulk (1064 M). Biasanya sebuah madrasah dibangun untuk seorang ahli fiqih yang termasyhur dalam suatu mazhab yang empat. Umpamanya Nuruddin Mahmud bin Zanki telah mendirikan di Damaskus dan Halab beberapa madrasah untuk mazhab Hanafi dan Syafi’i dan telah dibangun juga sebuah madrasah untuk mazhab ini di kota Mesir.
Berdirinya madrasah, pada satu sisi, merupakan sumbangan islam bagi qur’an, kadang diajarkan bahasa nahwu dan arudh.
Sedangkan kurikulum yang ditawarkan oleh Ibnu Sina untuk tingkat ini adalah mengajari al-qur’an, karena anak-anak dari segi fisik dan mental telah siap menerima pendiktean. Namun demikian, ada perbedaan antara kuttab-kuttab yang diperuntukanbagi masyarakat umum yang ada diistana. Di istana orang tua (para pembesar istana) adalah yang membuat rencana pelajaran tersebut sesuai dengan anaknya dan tujuan yang dikehendaki. Rencana pelajaran untuk pendidikan istana ialah pidato, sejarah, peperangan- peperangan, cara bergaul dengan masyarakat disamping pengetahuan pokok, seperti al-qur’an, syair dan bahasa.
Kurikulum pada tingkat ini bervariasi tergantung pada tingkat kebutuhan masyarakat, karena sebuah kurikulum dibuat tidak akan pernah lepas dari faktor sosiologis, politis, ekonomis masyarakat yang melingkupinya.
b.Kurikulum pendidikan tinggi.
Kurikulum pendidikan tinggi, berpariasi tergantung pada syaikh yang mau mengajar para mahasiswa tidak terikat untuk mempelajari mata pelajaran tertentu, demikian juga guru tidak mewajibkan kepada mahasiswa untuk mengikuti kurikulum tertentu.
Kurikulum pendidikan tingkat ini dibagi kepada dua jurusan, jurusan
ilmu-ilmu agama dan jurusan ilmu pengetahuan.
Al-Khuwarazmi (Yusuf al-kutub, tahun 976) meringkas kurikulum agama sebagai berikut: Ilmu Fiqih, ilmu nahwu, ilmu kalam, ilmu kitabah (sekretaris), ilmu arudh, dan lain-lain.
Ikhwan Al-Ahafa mengklasifikasikan ilmu-ilmu umum kepada:
1)Disiplin-disiplin umum: tulis baca, arti baca gramatika, ilmu hitung, satra, ilmu tentang tanda dan isyarat, ilmu sihir, jimat, kimia, sulap, dagang, dan sebagainya.
2) Ilmu-ilmu filosofis: matematika, logika, ilmu angka- angka, geometri, astronomi, musik, aritmatika dan hukum-hukum geometri, dan sebagainya.
2.Kurikulum setelah berdirinya madrasah.
Pada zaman keemasan islam, aktivitas-aktivitas kebudayaan pendidikan islam tidak mengizinkan teologi dan dugma membatasi ilmu pengetahuan mereka, mereka meyelidiki setip cabang ilmu pengetahuan manusia, baik psikologi, sejarah, historiografi, hukum, sosiologi, kesustraan, etika, filsafat, teologi, kedokteran, matematika, logika, seni, arsitektur.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan tingkat kebutuhan, mendirikan madrasah dianggap krusial. Pendirian lembaga pendidikan tinggi islam ini terjadi di bawah patronase wazir Nizam Al-Mulk (1064 M). Biasanya sebuah madrasah dibangun untuk seorang ahli fiqih yang termasyhur dalam suatu mazhab yang empat. Umpamanya Nuruddin Mahmud bin Zanki telah mendirikan di Damaskus dan Halab beberapa madrasah untuk mazhab Hanafi dan Syafi’i dan telah dibangun juga sebuah madrasah untuk mazhab ini di kota Mesir.
Berdirinya madrasah, pada satu sisi, merupakan sumbangan islam bagi
peradaban sesudahnya, tapi pada sisi lain membawa dampak yang buruk bagi dunia pendidikan setelah hegomoni negara terlalu kuat terhadap madrasah ini. Akibatnya kurikulum madrasah ini dibatasi hanya pada wilayah hukum (fiqih) dan teologi. ”pemakruhan” penggunaan nalar setelah runtuhnya Mu’tazilah, ilmu- ilmu profan yang sangat dicurigai dihapus dari kurikulum madrasah, mereka yang punya minat besar terhadap ilmu-ilmu ini terpaksa belajar sendiri-sendiri. Karenanya ilmu-ilmu profan banyak berkembang di lembaga nonformal.
C.Perkembangan Ilmu Keislaman
Pengaruh dari kebudayaan bangsa yang sudah maju, terutama melalui gerakan terjemahan, bukan saja membawa kemajuan dibidang ilmu pengetahuan umum. Tetapi juga ilmu pengetahuan agama. Dalam bidang tafsir, sejak awal sudah dikenal dua metode penafsiran, pertama, tafsir bi al-ma’tsur yaitu, interpretasi tradisional dengan mengambil interpretasi dari Nabi SAW dan para sahabatnya. Kedua, tafsir bi al-ra’yi yaitu metode rasional yang lebih banyak bertumpu kepada pendapat dan pikiran dari pada hadis dan pendapat sahabat. Kedua metode ini memang berkembang pada masa pemerintahan Abbasiyah, akan tetapi jelas sekali bahwa tafsir dengan metode bi al ra’yi (tafsir rasional), sangat dipengaruhi oleh perkembangan pemikiranfilsafat dan ilmu pengetahuan, hal yang sama juga terlihat dalam ilmu fiqh, dan terutama dalam ilmu teologi perkembangan logika dikalangan umat islam sangat mempengaruhi perkembangan dua bidang ilmu tersebut.
Imam-imam mazhab hukum yang empat hidup pada masa pemerintahan Abbasiyah pertama. Imam Abu Hanifah (700-767 M) dalam pendapat-pendapat hukumnya di pengaruhi ole perkembangan yang terjadi di Kuffah, kota yang berada ditengah-tengah kebudayaan Persia yang hidup kemasyarakatannya telah mencapai tingkat kemajuan yang lebih tinggi, karena itu mazhab ini lebih banyak menggunakan pemikiran rasional dari pada hadis. Muridnya dan sekaligus pelanjutnya, Abu Yusuf, menjadi Qodhi Al-Qudhal dizaman Harun Al-Rasyid.
Berbeda dengan Abu Hanifah, imam Malik (713-795 M) banyak menggunakan hadis dan tradisi masyarakat madmah. Pendapat dua tokoh mazhab hukum ditengahi oleh imam Syafi’i (767-820 M) dan imam Ahmad ibn Hambal (780- 855 M).Disamping empat pendiri mazhab besar tersebut, pada masa pemerintahan
bani Abbas banyak mujtahid mutlak lain yang mengeluarkan pendapatnya secara bebas dan mendirikan mazhabnya pula, akan tetapi karena pengikutnya tidak berkembang pemikiran dan mazhab itu hilang bersama berlalunya zaman.
Aliran teologi sudah ada sejak masa bani Umayah, seperti khawarij, murji’ah, dan mu’tazilah, akan tetapi perkembangan pemikirannya masih terbatas. Teologi rasional mu’tazilah muncul diujung pemerintahan bani Umayah. Namun pemikirannya yang sudah kompleks dan sempurna baru dirumuskanpada masa pemerintahan bani Abbas periode pertama. Selain itu dalam bidang sastra, penulisan hadis juga berkembang pesat pada masa bani Abbas. Hal itu mungkin terutama disebabkan oleh tersedianya pasilitas dan transportasi, sehingga memudahkan para pencari dan penulis hadis bekerja, dan hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an Dan pada zaman bani Abbasiyah juga ilmu tasawuf dan ilmu bahasa mengalami kemajuan, ilmu tasawuf adalah ilmu syari’at. Inti ajarannya adalah tekun beribadah dengan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan meninggalkan kesenangan perhiasan dunia dan bersembunyi diri beribadah.dalam ilmu bahasa ini didalamnya mencakup ilmu nahwu, shorof, ma’any, bayan, badi’, arudl, dan lain-lain. Ilmu bahasa pada daulah bani Abbasiyah berkembang dengan pesat, karena bahasa arab semakin berkembang memerlukan ilmu bahsa yang menyeluruh.6
D.Perkembangan Ilmu-ilmu Non Keislaman (Kedokteran, Filsafat, Astronomi,
dan lain-lain), Para Ilmuan Muslim dan Kepakarannya
a.Kedokteran
Seiring dengan ilmu-ilmu lain, ilmu kedokteran juga sempat mencapai masa keemasannya, daulah Abbasiyah telah melahirkan banyak dokter ternama. Sekolah-sekolah tinggi kedokteran banyak didirikan diberbagai tempat, begitulah rumah-rumah sakit besar yang berfungsiselain sebagai perawatan para pasien,juga sebagai ajang peraktek para dokter dan calon dokter. Diantaranya sekolah tinggi kedokteran yang terkenal:
•Sekolah tinggi kedokteran di Yunde Shafur (Iran)•Sekolah tinggi kedokteran di Harran (Syria)•Sekolah tinggi kedokteran di Bagdad.
Adapun para dokter yang populer pada masa itu antara lain:
•Abu Zakaria Yuhana bin Miskawaih, seorang ahli formasi di rumah sakit
Yunde Shafur.
•Sabur bin sahal, direktur rumah sakit Yunde Shafur.
•Hunain bin Ishak (194-264 H/ 810-878 M) seoranng ahli penyakit mata
ternama.
•Abu Zakaria Ar-Razy kepala rumah sakit di Bagdad dan seorang dokter ahli
penyakit campak dan cacar, dan dia juga orang pertam yang menyusun buku
mengenai kedokteran anak.
•Ibnu Sina (370-428 H/ 980-1037 M). Ia seorang ilmuan yang multi dimensi,
yakni selain mengasai ilmu kedokteran, juga ilmu-ilmu lai, seperti filsafat dan sosiologi. Ibnu Sina berhasil menemukan sistem peredaran darah pada manusia diantara karyanya adalah Al- Qur’an fi al rhibb yang merupakan ensiklopedi kedokteran paling besar dalam sejarah.7
b.Filsafat
Melalui proses penerjemahan buku-buku filsafat yang berbahasa Yunani para ulama muslim banyak mendalami dan mengkaji filsafat serta mengadakan perubahan serta perbaikan sesuai dengan ajaran islam. Sebab itulah lahirla filsafat islam yang akhirnya menjadi bintangnya dunia filsafat diantara para ahli filsafat
6 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Persepektif islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya 2000), h.
60
7 Mahrus As’ad, Opcit

yang terkenal pada waktu itu adalah:
•Abu Ishak Al-Kindi (1994-260 H/809-873 M). ia adalah satu-satunya filosof
berkebangsaan asli arab, yakni dari suku kindah, karya-karyanya tidak kurang
dari 236 buah buku.
•Abu Nasr Al-Faraby (390 H/961 M), Al Farabi banyak menulis buku tentang
filsafat, logika, jiwa, kenegaraan, etika, dan interpretasi terhadap filsafat
Aristoteles dan karyanya tak kurang dari 12 buah buku.
•Al-Ghazali (450-505 H/1058-1101 M), beliau dijuluki sebagai hujjatul islam,
karyanya tidak kurang dari 70 buah diantaranya:
a. Al Munqidz Minadlalalb. Tahafutul Falasifahc. Mizanul Amald. Ihyaulumuddin
e. Mahkun Nazarf. Miyazul Ilmi, dang. Maqashidul Falasifah
•Ibnu Rusyd di barat lebih dikenal dengan nama Averoes, banyak berpengaruh
di barat dalam bidang filsafat, sehingga disana terdapat aliran yang disebut
averroisme.8
c.Ilmu Astronomi
Ilmu astronomi atau perbintangan berkembang dengan baik, bahkan sampai mencapai puncaknya, kaum muslimin pada masa bani Abbasiyah mempunyai modal yang terbesar dalam mengembanngkan ilmu perhitungan. Mereka menggodok dan mempersatukan aliran-aliran ilmu bintang yang berasal atau dianut oleh Yunani, Persia, India, Kaldan. Dan ilmu falak arab jahiliyah. Ilmu bintang memegang peranan penting dalam menentukan garis politik para khalifah dan amir.
Diantara para ahli ilmu astronomi pada masa ini adalah:
•Al-battani atau Albatagnius, seorang ahli astronomi yang terkenal dimasanya.
•Al-Fazzari, seorang pencipta atrolobe, yakni alat pengukur tinggi dan jarak
bintang.
•Abul Wafak, seorang menemukan jalan ketiga dari bulan, jalan kesatu dan
kedua telah ditemukan oleh ilmuan yang berkebangsaan Yunani.
•Rahyan Al Bairuny, seorang astronomi.
•Abu Mansyur Al Falaky, seorang ahli ilmu falaq.
Untuk mendukung perkembangan ilmu ini, para khalifah telah banyak membangun observatorium diberbagai kota, disamping observatorium milik pribadi ilmuan.
d.Ilmu Matematika
Bidang ilmu matematika juga mengalami kemajuan pesat, diantara para
tokohnya yaitu:
•Umar Al Farukhan, seorang insinyur dan arsitek kota Bagdad.
•Al-Khawarizmi, seorang pakar matematika muslim yang mengarang buku Al-
Gebra (Al-jabar). Dan dia juga yang menemukan angka nol.
8Ibid, h. 26-27e.Ilmu Farmasi dan Kimia
Pakar ilmu farmasi dan kimia pada masa dinasti Abbasiyah sebenarnya sangat banyak, tetapi yang paling terkenal adalah ibnu Baithar. Ia adalah seorang ilmuan farmasi yang produktif menulis, karyanya adalah Almughni (memuat tentang obat-obatan) dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Raja Grafika Persada,
2004
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2000
As’ad Mahrus, Sejarah Kebudayaan Islam, Bandung: Amico, 1994
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002
Djazimi, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Serang: IAIN ”SMH” Banten, 2001
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, Jakarta: Alhusna Zikra, 2000
13

Minggu, 04 Juli 2010

Islam di Ekuador
31 Jan 2010


Berkat Kontribusi Lembaga Keagamaan
Yusuf Assidlq
Selain menerbitkan buku Islam terjemahan, mereka juga gencar mengampanyekan Islam yang damai dan antikekerasan.Seberapa penting kehadiran lembaga dan organisasi keislaman di negara-negara minoritas Muslim? Tanyakan itu kepada komunitas Muslim di Ekuador dan mereka akan sepakat mengatakan bahwa mereka sangat beruntung memiliki lembaga-lembaga keislaman yang gencar mendorong aktivitas sosial dan ibadah.
Kiprah lembaga-lembaga tersebut begitu besar manfaatnya dalam mengangkat harkat dan martabat umat Islam setempat. Berkat kerja keras serta kontribusi tak kenal lelah dari para anggotanya, umat bisa turut mewarnai perkembangan negara di berbagai aspek kehidupan.
Islam merupakan agama minoritas di Ekuador. Sensus menunjukkan jumlah umat Muslim sekitar 2,6 persen dari total penduduk sekitar 14 juta jiwa. Seperti di negara-negara Amerika Latin lainnya, mereka kerap menghadapi masalah seperti minimnya sarana peribadatan, pendidikan agama, dan pembinaan rohani. Akumulasi dari segala persoalan ini dikhawatirkan berdampak pada upaya penguatan akidah, khususnya di kalangan generasi muda. Mereka akan sangat rentan terhadap degradasi moral dan menipisnya rasa bangga terhadap aga-manya.
Beruntung, Ekuador adalah negara yang menghormati kebebasan beragama. Komunitas Muslim pun merasa terlindungi untuk menjalankan keyakinan, melaksanakan ritual ibadah, dan juga mengenakan simbol-simbol Islam, seperti hijab bagi Muslimah.
Peluang itu lantas ditangkap oleh sebagian umat untuk membentuk lembaga-lembaga keislaman. Mereka bergerak di pelbagai bidang, antara lain dakwah, pendidikan, kesehatan, sosial, dan lainnya.Salah satu yang cukup berpengaruh adalah Islamic Center Masjid as Salam di Quito, ibu kota Ekuador. Mereka banyak melakukan aktivitas pembinaan keagamaan dan juga berhubungan dengan kalangan pemerintah untuk urusan-urusan agama.
Menurut Dr Laila Dassum, direktur Islamic Centre Masjid As Salam, ada beberapa program penting yang menjadi fokus utama lembaganya. Yakni,mewakili komunitas Muslim dalam urusan pemerintahan, mengenalkan Islam, dan mengajarkan bahasa Arab.
"Selain itu, kita juga menerjemahkan buku-buku, misalnya Ensiklopedi Islam dari dua bahasa Arab dan Inggris ke dalam bahasa Spanyol," tegasnya.Dengan kontribusi tersebut, pihaknya berharap, umat dapat mengembangkan intelektualitas serta berakhlak karimah. Sehingga, pada akhirnya, umat Muslim mampu memiliki kekuatan dan pengaruh yang tidak bisa dianggap remeh di negara seluas 283.560 kilometer persegi tersebut.
Tertarik masuk Islam
Jerih payah lembaga-lembaga keislaman dan umat tak ayal mendapat perhatian dan apresiasi dari warga setempat. Mereka semakin mengetahui bahwa Islam adalah agama yang menjunjung tinggi toleransi."Bahkan, tidak sedikit yang tertarik memeluk Islam. Kebanyakan mereka berasal dari kalangan mahasiswa, pekerja media massa, serta para intelektual," urai Dr Laila.
Organisasi lain adalah Centro Islamico del Ecuador yang berdiri pada 15 Oktober 1994. Ini organisasi Islam pertama yang diakui secara resmi oleh pemerintah. Pemimpinnya yang terkenal adalah Juan Yahya Suquillo, seorang mantan petinggi militer.
Mereka bergerak di bidang sosial, kebudayaan, pendidikan, serta keagamaan. Menariknya, organisasi tersebut berjalan dengan swadaya, tanpa menerima bantuan dari negara mana pun.Sama halnya dengan Islamic Center Masjid as Salam, mereka aktif menerbitkan buku-buku agama terjemahan. Di samping itu, ada pula agenda rutin, yakni menghadiri pertemuan tokoh-tokoh agama yang biasa digelar di Argentina.
Tahun 2004, dibentuk pula Centro Islamico AJ Hijra di Kota Guayaquil, salah satu pusat ekonomi terbesar di negara itu. Tak lama, pengakuan dari pemerintah diterima dan mereka segera beraktivitas di bawah pimpinan Juan Abdullah Saud, seorang mualaf.
Meski begitu, komunitas Muslim masih punya pekerjaan rumah yang cukup berat. Mereka tak bisa lepas dari imbas peristiwa di belahan dunia lain, terkait isu radikalisme dan terorisme.Dengan semakin mudahnya akses informasi, apa pun pemberitaan miring tentang Islam yang bersumber dari media-media Barat akan mudah ditangkap oleh penduduk dunia, termasuk di Ekuador. In; menjadi sumber keprihatinan.
Akan tetapi, segenap elemen umat sudah bertekad untuk tidak berpangku tangan. Dimotori oleh lembaga dan organisasi keislaman, mereka terus mengampanyekan Islam yang cinta damai serta antikekerasan."Pendeknya, kami berusaha meluruskan stigma negatif terhadap Islam di kalangan masyarakat lokal," kata Dr Laila menandaskan.
Warga Ekuador sendiri sebenarnya baru mengenal Islam secara lebih dekat pada era 80-an. Sebelumnya, mereka jarang mendengar kata Islam karena pada awalnya umat Islam tidak terlalu menonjol aktivitasnya.Barulah setelah banyak dari pelajar dan kaum intelektual dikirim belajar di luar negeri, terutama ke Eropa serta AS, mereka terkesima dengan perkembangan agama Islam. Ini kemudian ditunjang kondisi di dalam negeri, di mana semakin banyak lembaga Islam menggeliatkan programnya.
Semakin intens pula pertemuan antara penduduk lokal dan anggota komunitas Muslim membuat orang Ekuador pun menaruh rasa simpati. Mereka menganggap Islam sebagai agama yang mengedepankan persaudaraan serta sanggup menghadirkan harmoni di tengah kehidupan bermasyarakat.
Beberapa riset menunjukkan, pada tahun 80-an, jumlah pemeluk Islam meningkat tajam, terlebih setelah dua tokoh terkemuka Ekuador memilih masuk Islam. Alhamdulillah, keduanya lantas mendirikan Lembaga Islam Ekuador. Setelah itu, kian banyak penduduk lokal yang masuk Islam. Hingga tahun 2004, terhitung sekitar 10 ribu mualaf dengan sebagian besarnya berdomisili di Quito. berbagai sumber

islam di chile



Statistik bagi Islam di Chile memperkirakan populasi Muslim total sekitar 4000, yang mewakili kurang dari 0,1% penduduk [1] Ada sejumlah organisasi Islam di Chile, termasuk Sociedad Musulmana Chile y de Mezquita As-Salam (. " Masyarakat Muslim Chile dan Masjid As-Salam ") di Santiago de Chile, Bilal Mezquita (" Masjid Bilal ") di Iquique dan Budaya Centro Mohammed VI (" Pusat Kebudayaan Mohammed VI ") di Coquimbo. Sejarah Menurut Sejarah Sejarah Chili oleh Aurelio Díaz Meza, ada laki-laki dalam ekspedisi penemu Diego de Almagro, yang disebut Pedro de Gasco yang merupakan Morisco, atau Muslim dari Al-Andalus di Spanyol yang dipaksa untuk mengkonversi dari Islam untuk Katolik. Kedatangan moriscos tertutup oleh sejarah tetapi, baru-baru ini ahli sejarah Cile sudah mulai mengakui Moor warisan negara dan pengaruhnya terhadap perkembangan budaya Chili dan identitas. Diketahui bahwa pada 1854 dua "Turki" tinggal di negara itu, sebuah situasi yang diulang dalam Sensus tahun 1865 dan 1875. negara asal mereka tidak diketahui, hanya bahwa mereka asli dari beberapa wilayah Kekaisaran Ottoman yang sangat besar, dan ini diikuti dua tahun kemudian oleh gelombang besar pertama dari umat Islam untuk Chile mulai tahun 1856, dengan kedatangan para imigran Arab dari Kekaisaran Ottoman wilayah yang terdiri dari hari ini Suriah, Libanon dan Palestina. Menurut sensus 1885, jumlah "Turki" telah meningkat menjadi 29, tetapi tidak ada informasi yang tepat pada asal mereka dan iman mereka, karena agama tidak termasuk dalam sensus itu. Namun, sensus tahun 1895 tercatat adanya 76 "Turki", 58 dari mereka Muslim, yang terutama terkonsentrasi di bagian utara Chile pada Tarapacá, Atacama, Valparaiso, dan Santiago. Dalam sensus pada 1907, populasi muslim dilaporkan telah meningkat menjadi 1.498 orang, semuanya orang asing. Mereka adalah 1.183 laki-laki dan 315 perempuan, hanya mewakili 0,04 persen dari populasi, meskipun ini dicatat sebagai persentase tertinggi Muslim dalam sejarah Chili. Pada tahun 1920 sensus baru menunjukkan bahwa jumlah muslim telah turun menjadi 402, dengan 343 laki-laki dan 59 perempuan. Jumlah terbesar berada di Santiago dan Antofagasta, dengan 76 di setiap propinsi. Di Santiago, institusi Islam pertama di Chili, Society of Muslim Union of Chile (Sociedad Musulmana Union), didirikan pada tanggal 25 September 1926. Kemudian, pada tanggal 16 Oktober 1927, Society of Mutual Aids dan Amal Islam didirikan. Dengan sensus 1952, jumlah Muslim meningkat lagi 956. Mayoritas tinggal di Santiago, dengan sisa atjalan penduduk yang tersebar di propinsi Antofagasta, Coquimbo, Valparaíso, O'Higgins, Concepción, Malleco, Cautín dan Valdivia, tanpa organisasi yang jauh di antara mereka. Jumlah mereka menurun lagi, sehingga pada tahun 1960 hanya ada dengan mayoritas dari 209 tinggal di Santiago, 522. Satu dekade kemudian, jumlah umat Islam telah meningkat menjadi 1.431. Namun, sensus tidak menunjukkan apakah mereka adalah laki-laki atau perempuan, atau warga negara asing. Namun demikian, mereka tersebar di seluruh negeri. Pada tahun 1988, pembangunan masjid Santiago de Chile bernama Mezquita As-Salam ini diprakarsai oleh Sheikh Taufiq Rumie ', yang memimpin komunitas Muslim selama lebih dari enam puluh tahun. Masjid selesai pada tahun 1989 dan diresmikan oleh seorang pangeran dari Malaysia pada tahun 1996, dan dilaporkan bahwa pada akhir tahun 1980-an, beberapa Chili adat juga masuk Islam, dengan nomor meningkat setelah selesainya masjid. Chili populasi Muslim meningkat dengan kehadiran perdagangan asing dan investasi dari negara-negara Muslim. Banyak pengusaha Malaysia dan keluarga mereka menetap Chile setelah peresmian masjid oleh seorang pangeran Malaysia. Karena gangguan eksternal, terutama untuk penguatan Syiah Islam dengan bagian dari bantuan Iran pada tahun 1996, mereka dilantik Centro de Cultura Islamica, di Las Condes, Santiago, di mana mereka konsolidasi komunitas Muslim Syiah yang kebanyakan tiba di Chile di tahun 1800. Sebagian besar Muslim Syiah Chili adalah darah Iran, mereka masih dapat berbicara Persia dan / atau bahasa Iran lain, selain dari bahasa Arab dan Spanyol. Pada tahun 1997, pengecer Pakistan membeli tanah untuk pembangunan Masjid Bilal dan madrasah di Iquique, yang diselesaikan pada tahun 1999. Setelah kematian Syekh Taufiq Rumie 'pada tahun 1998, Usamah Abu Gazaleh terpilih Imam masjid berikut berlalunya Taufiq Rumie'. [Sunting] Infrastruktur Sebuah Masjid di Coquimbo.Through 1970-an dan '80-an, tidak ada pemimpin agama atau pusat untuk berdoa. Muslim yang mempertahankan iman bertemu di kediaman Taufik Rumie 'Dalu, seorang pedagang asal Suriah. Pada tahun 1990 pembangunan Masjid Al-Salam dimulai, yang pertama dari negara. Pada tahun 1995 diresmikan masjid lain di Temuco, dan 1998 yang baru di Iquique. Sumber-sumber masyarakat Islam menunjukkan bahwa saat ini, di Chili, ada 3.000 Muslim. Banyak dari mereka adalah Chili yang, sebagai akibat dari konversi mereka, bahkan mengubah nama mereka. Meskipun jumlah kecil orang percaya, mereka bukan masyarakat homogen. Sebagian besar adalah Sunni, dan sisanya adalah Syiah, kelompok sufi juga muncul. [Sunting] Hari Ini Sejak September 11 Attacks, ada pukulan, kecil awal terhadap komunitas Muslim, sebagai bagian dari tren yang lebih luas kecurigaan terhadap umat Islam di negara-negara non-Muslim, meskipun diyakini bahwa komunitas Muslim secara keseluruhan, tetap baik -terintegrasi dalam masyarakat Chili yang lebih luas. Ada sejumlah organisasi yang didirikan oleh komunitas Muslim di Chile, termasuk: Asociación Islamica de Chile Asosiasi (Islam Chile) Centro de Cultura y Islámico Beneficencia Centro de Cultura Chileno Islámico de Puerto Mont

islam di brazil


Islam di Brasil pertama kali dipraktikkan oleh budak Afrika. Brasil Muslim awal memimpin pemberontakan budak terbesar di Brasil, yang kemudian memiliki populasi budak terbesar dunia. Migrasi penting berikutnya umat Islam oleh orang Arab dari Suriah dan Lebanon. Jumlah Muslim di Brazil menurut sensus 2000 adalah 27.239 [1] atau 0,016% dari total penduduk.Sejarah [Sunting] Afrika Imigrasi Capoeira atau Tarian Perang oleh Johann Moritz Rugendas, 1835The sejarah umat Islam di Brasil dimulai dengan impor tenaga kerja budak Afrika ke negara itu. Brasil memperoleh 37% dari seluruh budak Afrika yang diperdagangkan, dan lebih dari 3 juta budak yang dikirim ke negeri ini satu. Mulai sekitar 1550, Portugis mulai perdagangan budak Afrika untuk bekerja perkebunan gula setelah Tupi orang pribumi memburuk. Para ahli menyatakan bahwa Brazil menerima lebih diperbudak Muslim daripada tempat lain di Amerika. [2] [Sunting] Pemberontakan Male Artikel utama: Male Pemberontakan Pemberontakan Muslim 1835 di Bahia menggambarkan kondisi dan warisan perlawanan antara masyarakat laki-laki, sebagai Muslim Afrika Bahia dikenal di abad ke-19. Muslim Afrika suku yang FUL, Mandinka, Yao, dan Makonde. Mulai pada malam tanggal 24 Januari 1835, dan terus keesokan paginya, sekelompok budak Afrika lahir menduduki jalan-jalan Salvador dan selama lebih dari tiga jam mereka berhadapan dengan tentara dan warga sipil bersenjata. [3] [4] Meski hidup pendek, pemberontakan adalah pemberontakan budak terbesar di Brazil dan pemberontakan budak perkotaan terbesar di Amerika. [5] Sekitar 300 orang Afrika ambil bagian dan angka kematian diperkirakan berkisar antara lima puluh sampai seratus, meskipun jumlah yang pasti diketahui. Jumlah ini meningkat bahkan lebih jika terluka yang meninggal di penjara atau rumah sakit termasuk. [4] Banyak peserta dijatuhi hukuman mati, penjara, cambuk, atau deportasi. Pemberontakan itu dampak nasional. Takut contoh mungkin diikuti, otoritas Brasil mulai menonton laki-laki sangat hati-hati dan dalam tahun-tahun berikutnya usaha intensif dilakukan untuk memaksa konversi ke Katolik dan menghapus memori populer dan kasih sayang terhadap Islam [6]. Namun, masyarakat Muslim Afrika tidak dihapus dalam semalam, dan akhir tahun 1910 diperkirakan masih ada beberapa 100.000 Afrika Muslim yang tinggal di Brasil. [7] [Sunting] imigran Muslim di Brazil Setelah asimilasi masyarakat Muslim Afro-Brasil, pada periode berikutnya Islam di negeri ini terutama hasil imigrasi muslim dari Timur Tengah dan Asia Tenggara. Beberapa 11.000.000 Suriah dan Lebanon (kebanyakan Kristen) imigran tinggal di seluruh Brazil. [8] Konsentrasi Muslim terbesar ditemukan di wilayah Sao Paulo yang lebih besar. Arsitektur dan masakan juga menanggung merek dagang budaya dibawa ke belahan bumi oleh orang Arab. Bahkan bukan makanan yang cepat telah lolos dari pengaruh imigran, sebagai rantai makanan cepat saji terbesar kedua di Brasil adalah Habib, yang menyajikan makanan Arab. Dan keragaman peregangan berpengaruh terhadap usaha seperti industri tekstil, yang didominasi oleh pedagang asal Suriah-Lebanon (terutama dari iman Kristen). Dewan kota São Paulo bahkan memiliki Councillor Muslim dengan nama Muhammad Murad, yang adalah seorang pengacara oleh profesi. Sejumlah masjid dot area yang lebih besar São Paulo. Tertua dan paling populer ini terdapat pada Av. Apakah Estado. Sejak didirikan lebih dari tujuh puluh tahun yang lalu, masjid telah menambahkan sebuah sekolah Quran, perpustakaan, dapur dan ruang pertemuan untuk berbagai fungsi. [Sunting] Hari Ini Masjid di Cuiabá, Brasil. [Sunting] Jumlah Muslim Menurut sensus Brasil tahun 2000 [1] terdapat 27.239 muslim yang tinggal di negeri ini, terutama terkonsentrasi di negara bagian São Paulo dan Paraná. pemimpin komunitas Muslim di Brazil diperkirakan bahwa ada antara 700.000 dan tiga juta Muslim, [9] dengan angka yang lebih rendah mewakili mereka yang secara aktif mempraktekkan agama mereka, sedangkan perkiraan yang lebih tinggi akan meliputi juga anggota nominal. [Sunting] Infrastruktur Seperti telah terjadi di banyak masjid metropolitan yang lebih besar di Amerika Selatan, bantuan asing dan upaya individu telah memainkan peranan utama dalam keberlanjutan masjid di daerah São Paulo lebih besar. Misalnya Imam dari Av. Apakah Estado Masjid adalah dari Timur Tengah dan sering Imam dipilih bersama oleh komite manajemen Masjid 'dan pemerintah Arab yang membayar jasa Imam. Hatia Ismail, seorang Afrika Selatan yang datang ke Brazil pada tahun 1956, dibangun sebuah masjid di Campinas dua tahun lalu. Hatia, yang juga menjalankan sebuah sekolah bahasa, merasa bahwa sekitar 50 keluarga Muslim di Campinas sangat membutuhkan beberapa organisasi masyarakat untuk membantu memberikan kohesi dan arah bagi kaum Muslim. Masjid Campinas sekarang memegang salat Jumat Juma dan sedang dalam proses membentuk doa malam reguler pada hari Senin, Selasa, Jumat dan

islam di venezuela


Ada sekitar 100.000 Muslim di Venezuela, 0,4 persen dari populasi nasional [1]. Venezuela memiliki penduduk Muslim kecil tetapi berpengaruh, banyak dari mereka orang Arab dari Lebanon, keturunan Palestina, Suriah dan Turki. (Luxner, Larry "Sambil membungkuk ke Mekah dari Caracas".. Amerika, 1992, volume 44, edisi 4, halaman 4) modal itu, Caracas, memiliki populasi Muslim 15.000. Masjid Sheikh Ibrahim Al-Ibrahim di Caracas adalah yang terbesar di Amerika Latin. Terletak di daerah yang berubah dengan cepat kota, masjid bersejarah ini memiliki fitur penggunaan kubah, menara dan portal ke single presence dalam lanskap perkotaan, dan perangkat seperti ruang segi delapan bangkit dari platform untuk sebuah kubah melingkar untuk mencapai transisi antara jalan dan interior ruang doa. Ini dibangun dengan dana dari Ibrahim bin Abdul Aziz Al-Ibrahim Yayasan bawah perencanaan arsitek Bracho Oscar. masjid terkenal lainnya dan organisasi-organisasi Islam termasuk Caribe Isla Margarita-La Comunidad Islamica Venezolana, Centro Islámico de Venezuela, Mezquita Al-Rauda di Maracaibo, yang terhormat Asociación Mezquita de Jerusalén di Valencia, Centro de Maiquetía Islámico di Vargas, dan Benéfica Asociación Islamica di Bolívar. Ada juga sebuah masjid di Punto Fijo dibangun pada tahun 2008. Pulau Margarita khususnya adalah rumah bagi sebuah komunitas Muslim yang cukup besar Arab. Outlet kabel televisi lokal membawa al-Jazeera serta saluran dari Lebanon, seperti LBC Sab Dan baru-baru ini, yang SaudiMBC dan ART. Wanita mengenakan jilbab kasir bekerja, dan di counter kebanyakan toko, ayat Al-Qur'an pada layar. Arab terlibat terutama di bisnis ritel dan lebih baru-baru ini, bank serta agen perjalanan. Pada tanggal 11 Februari 2006 sekitar 200 (terutama Muslim) pengunjuk rasa berbaris ke kedutaan Denmark di Caracas dan membakar bendera Denmark dan AS, sebagai protes atas kartun Nabi Muhammad menyebar ke Amerika Latin [2.] Pada 20 Juli 2006 puluhan orang berbaris di Caracas terhadap kedutaan Israel untuk memprotes perang di Libanon. Kebanyakan dari mereka adalah Muslim Venezuela, tetapi beberapa adalah anggota organisasi pro-pemerintah. [3]

islam di meksiko


Islam di Meksiko ISLAM DI MEKSIKO Sebuah Perjuangan untuk tetap memberikan Dawa menurut Quran dan Sunnah Disediakan oleh Pusat Muslim de Mexico Keberadaan Muslim di Meksiko sulit untuk dilacak, kita tahu bahwa kita punya banyak imigran terutama dari Turki, Lebanon dan Suriah, tapi kita tidak tahu pasti berapa banyak Muslim di antara mereka. Penelitian dilakukan oleh Theresa Velcamp, dari Georgetown University pada tahun 1999 yang menunjukkan bukti bahwa sekitar 10% dari imigran asal Suriah atau Lebanon adalah Muslim. Hari ini masyarakat Libanon Suriah adalah salah satu terkaya di Meksiko dan melebihi 200.000 orang. Di antara mereka adalah orang terkaya di Amerika Latin Carlos Slim Yusof bin Salim. Di antara ini gelombang imigran Arab Islam sebagian besar telah dihapus dari kehidupan sehari-hari mereka. Islam adalah kata kerja yang berarti ketaatan dan kepatuhan kepada cara hidup oleh karena itu tidak adil untuk mengatakan bahwa Islam telah hadir di Meksiko. Tidak ada bukti bahwa Islam hadir dengan cara apapun dalam Meksiko sebelum gelombang imigrasi Arab. Namun kami telah menemukan satu pengecualian khusus dalam buku yang disebut "hereje y Un Un Musulman" oleh Pascual Almazán. Buku ini menyebutkan cerita bin Yusof Alabaz yang merupakan salah satu dari mereka diusir oleh orang Kristen dalam Reconquista di Spanyol dan pergi ke Morroco mana dia dirampok oleh Pirates sehingga ia menemukan jalan ke Meksiko pada abad ke-16. Hal ini melaporkan bahwa Yusof bin Alabaz membenci orang-orang Kristen yang berkewajiban ayahnya (yang sesuai adalah dari Keluarga Nabi Muhammad SAW) untuk meninggalkan Islam dan menjadi Kristen. Dia Memulai sesuai dengan Dunia Muslim dan menerima surat dari seorang Qadhi di Morroco mendorong dia menjadi tabah. Telah dilaporkan bahwa ia digunakan untuk mencoba dan membuat semua orang di Veracruz, Meksiko menerima Islam, semoga Allah membalasnya untuk usahanya. Islam saat ini mulai diperhatikan dan diakui oleh ratusan ribu orang Meksiko, termasuk puluhan lembaga, universitas dan badan-badan pemerintah. Hal ini disebabkan derajat Allah dan kedua untuk sekelompok Muslim terorganisir yang bekerja keras untuk meningkatkan kehormatan Islam dan membantu orang-orang Meksiko melihat Cahaya Sejati Islam. Islam di Meksiko sebelum pembentukan MUSLIM CENTER DE MEKSIKO pada bulan September 1994 Ketika Br. Mark (Omar) Weston pendiri dan direktur MUSLIM CENTER DE MEKSIKO menjadi Muslim pada tahun 1988 di masjid pusat Orlando Florida, ia kembali ke Meksiko (di mana ia telah bertempat tinggal sejak tahun 1973 sebagai subjek Inggris). Setelah kembali ke Meksiko ia tidak dapat menemukan Komunitas Muslim. Dia mengunjungi berbagai kedutaan besar Muslim di Mexico City mencari mengumpulkan umat Islam. Kedutaan-satunya yang dibuka adalah kedutaan Iran yang memberinya banyak informasi tentang revolusi Iran dan Ayatollah Khomeini. Dalam literatur yang diterima adalah merupakan rangkuman dari kuliah yang diberikan di konferensi yang diadakan oleh WAMY (World Assembly Muslim Youth) pada tahun 1988 di Mexico City. Dalam buku ini ia menemukan nama Yaseen Ramirez, seorang sufi Meksiko yang memiliki kelompok kecil para bruder yang bersatu untuk membaca tentang Islam dan sastra sufi. Saudara dan kelompoknya tidak Aquida jelas (Islam Doktrin), beberapa hari yang mereka baca dari sumber Syi'ah, hari-hari lain dari Sunni atau sufi dan bahkan dari sumber Qadiyani. kelompok Yaseen's tidak berdoa Jumah (Jumat) doa begitu Br. Omar Weston diberitahu tentang sekelompok kecil diplomat yang digunakan untuk doa Jumah berdoa di Klub Mesir. Sebuah apartemen kecil di daerah perumahan di Mexico City disewa oleh Kedutaan Besar Mesir yang pada saat yang sama disewakan ke beberapa Muslim untuk sekitar 100 USD sebulan. Setiap Jumat seorang saudara dari Chili Muhammad Rumi digunakan untuk membuka tempat kecil dan digunakan untuk beberapa saudara datang dan duduk di sofa beberapa sampai Muhammad Rumi memberi ceramah singkat dalam bahasa Spanyol, kemudian dari sekelompok tidak lebih dari 10 orang bersaudara itu diajukan untuk memimpin Salat tersebut. Kelompok ini saudara telah menyatukan selama dua tahun sebelum Br. Omar Weston partisipasi. Br. Omar yang mengamati Dawa program di AS mulai menerapkan beberapa keterampilan yang ia pelajari dan mulai mengunjungi saudara laki-laki dikenal sebagai Muslim dan mulai mengundang mereka untuk shalat. The Siddique keluarga dan Medis Mahasiswa Fayyaz Ullah dari Pakistan mendukung upaya Omar dan dikelola secara bertahap meningkatkan kehadiran untuk berdoa. Tidak lama setelah Br. Omar membuka apartemen kecil di Polanco untuk berdoa selama seminggu bahwa Muhammad Rumi mematahkan berita bahwa sewa telah hampir tiga kali lipat sehingga Kedutaan Besar Pakistan menawarkan sebuah kamar kecil di kedutaan untuk Jumah berdoa di sana. Br. Omar Weston terus mengunjungi Muslim dan mulai memberikan Dawa untuk membentuk kelompok non Muslim di rumahnya sekitar 10 saudara baik mengkonversi dan imigran. Pada tahun 1990 Kedutaan Besar Pakistan Mr Weston diperbolehkan untuk menggunakan ruang doa Kedutaan Besar di malam hari. Lingkaran studi di sekelilingnya tumbuh dan dengan bantuan Allah dan kedua dari beberapa kelompok Dawa mengunjungi mereka berhasil untuk mulai mencari Muslim lebih. Pada tahun 1992 sebelum Br. Omar pergi ke studi Islam di Madinah Saudi Arabia Kehadiran Jumah terdiri dari sekitar 35 saudara dan beberapa saudara. Duta Besar Pakistan pada tahun 1993 lalu mencoba membentuk kepercayaan dari kedutaan berbagai Muslim untuk menyajikan kepada pemerintah Meksiko banding atas sepotong Tanah untuk membangun Masjid. Walikota Mexico City (Camacho Solis) ditawarkan ini kepercayaan kecil sebidang tanah namun karena kurangnya inisiatif dan koordinasi mereka kehilangan kesempatan. Pada bulan Mei 1994 Br. Omar Weston kembali dari Madinah dan Niaz Sidiqui meminjamkan sebuah apartemen di Polanco untuk memulai doa harian dan memulihkan kegiatan yang telah ditinggalkan akan ia berada di Madinah. Fajar, Maghrib dan Isya doa dibentuk dan pelajaran bahasa Arab dan Islam diadakan setelah sholat. Pada bulan September 1994 mereka berkewajiban untuk pindah dari apartemen dan mereka mulai menjual beberapa barang dan bekerja keras untuk membiayai tempat baru di Colonia del Valle, sebuah daerah perumahan kelas menengah di Mexico City. Setelah hampir satu tahun berjuang dan berkembang pada pertengahan 1995 kelompok kelima doa dan dihadiri berbagai Meksiko masuk Islam. PEMBENTUKAN MUSLIM CENTER DE MEKSIKO Pada September 1995 MUSLIM CENTER DE MEKSIKO (MCM) adalah terdaftar sebagai organisasi nirlaba. Sejak tahun 1995 hingga September 2001, MCM berhasil mendirikan salat lima dalam jemaat pada setiap hari, kehadiran secara bertahap meningkat dan banyak menerima Islam Meksiko. Muslim baru menerima pelajaran tentang dasar-dasar Tauhid dan Fiqih esensi. makanan bulanan dan pertemuan mingguan diadakan di Pusat untuk semua kaum muslimin. MCM telah Mengunjungi Muslim di kota-kota lain di sekitar gedung DPR dan seluruh negeri, mencari Muslim dan memberi Dawa. Islam, untuk pertama kalinya dalam sejarah Meksiko, yang berdekatan dengan umum Umum. Berbicara tentang Islam di banyak program TV Nasional telah diberikan dilihat oleh jutaan orang Meksiko, program radio konstan diberikan. Buku Islam Stand di Pameran Buku Internasional Mexico City dan di seluruh negeri memungkinkan ribuan diorganisir di Meksiko untuk belajar tentang Islam. Pertemuan tentang Islam di universitas bergengsi di Meksiko dan bahkan di auditorium negara diadakan, teks-teks Islam telah ditempatkan ke dalam perpustakaan besar dan toko buku di negara serta artikel tentang Islam di beberapa surat kabar besar dan majalah, dan sebagai untuk memperluas ke kota-kota lain pada saat didirikan MCM Musallahs di Monterey, Guadalajara, Ciudad Obregon, dan Chiapas. Sebuah tujuan yang jelas arahan MCM telah mengirim Muslim Meksiko lebih melihat untuk belajar Islam, karena itu formasi yang telah dikirim 8 saudara untuk belajar Islam di Universitas Madinah, Arab Saudi. Enam dari saudara kita sedang mempelajari kursus korespondensi BA tentang Islam. MUSLIM CENTER DE MEKSIKO menerima ratusan email dan situs web (www.islam.com.mx) telah menerima lebih dari 100.000 kunjungan pada satu bulan. MCM situs web adalah situs paling informatif tentang (sesuai dengan Quran dan Sunnah) dalam bahasa Spanyol di World Wide Web. Di antara tujuan utama MCM adalah untuk menghasilkan pengetahuan yang bermanfaat dan suara dalam bahasa Spanyol, MCM telah diterjemahkan lusinan buku dan lebih dari seratus artikel tentang topik Islam. MCM telah berhasil menerbitkan beberapa buku itu tetapi kami membutuhkan dukungan keuangan untuk mempublikasikan materi lebih. Ajaibnya MCM telah berhasil melakukan semua kegiatan itu termasuk menjalankan skala penuh Islamic Center di kota Meksiko dan mendukung saudara-saudara di seluruh negeri, dengan kurang dari 30.000 USD setahun. Islamic Center di Meksiko memiliki tagihan sewa Rp 15.000 per tahun, ditambah empat bersaudara dan satu saudara perempuan yang bekerja penuh waktu. Sebagian besar dari mereka dengan gaji di bawah 200 USD sebulan. Memiliki papan tagihan besar di salah satu jalan paling transitted di Mexico City dimana Islamic Center juga terletak. Ini adalah gambar besar Masjid Al Aqsha dengan ribuan orang berdoa dan membaca Doa adalah untuk Allah, dengan situs web kami. Pemilik properti yang bersimpati dengan kita hanya biaya kami 50 USD sebulan. billboard di samping itu, yang sedikit lebih kecil membayar Rp 1.800 per bulan. MCM menerbitkan buku dan membayar berdiri atau booth di acara besar yang membutuhkan uang. MCM membayar iklan di media untuk mengundang orang untuk kuliah. Kami membantu saudara-saudara kita di Chiapas dengan membangun sebuah Masjid kecil di daerah mereka. Selama Ramadhan MCM selalu memberikan program yang meliputi setiap hari bahagia dan pelajaran tentang Islam yang saudara-saudara dari daerah lain di Meksiko diundang. MCM perlu tetap teguh memberikan Dawa kami adalah organisasi bangsa dikenal luas, Omar Weston dikenal untuk program TV dan jenggotnya yang panjang. Orang-orang di toko-toko publik dan restoran datang kepadanya untuk bertanya tentang Islam. Para suster yang melakukan hal-hal dalam kelompok juga dikenal di antara banyak. Meksiko adalah negara dari 100 juta orang dan kita harus memberitahu mereka tentang Islam. Kami adalah menabur benih bagi Islam di Meksiko tapi kita perlu partisipasi Anda dalam proyek besar. Meksiko sebagai negara terkemuka di Amerika Latin dengan mudah dapat menjadi kunci untuk memperkenalkan Islam di perbatasan terakhir bagi Islam: Amerika Latin. Kami adalah komunitas yang sangat miskin dan tidak dapat menangani dengan biaya yang proyek besar ini memerlukan. Dar Assalaam Proyek Muslim Center de Mexico selama tahun terakhir telah berangsur-angsur membeli tanah berukuran wajar di daerah depan danau yang indah di Meksiko, 80 KM dari Mexico City dan 30 KM dari Cuernavaca yang merupakan kota besar dan terkenal di Meksiko. Tujuan dari proyek ini adalah untuk memiliki pusat tetap untuk mengajar penduduk Muslim Meksiko yang berkembang pesat. Kita juga perlu mulai memperkenalkan Islam di daerah pedesaan Meksiko, situs untuk Dar sebagai Salaam dikelilingi oleh lusinan desa yang sangat bersih hati orang-orang yang sudah menunjukkan kecenderungan untuk Islam. Inilah orang-orang kita tidak dapat mencapai melalui media, universitas atau internet, dan telah terbukti paling reseptif. Dengan pertolongan Allah kita telah meletakkan fondasi untuk tahap pertama dari proyek yang merupakan Masjid. Kami membutuhkan $ 50, 000 USD untuk menyelesaikan Masjid. Untuk keterangan lebih lanjut Anda dapat mengirimkan alamat Anda dan kami akan mengirimkan semua rinciannya. Dawa di Meksiko telah menjadi pengalaman yang unik terutama komunitas muslim Meksiko berkomitmen dalam mempraktekkan bantuan besar yang mereka terima dari Allah dan berbagi bblessing dengan orang lain. Sebuah scenerio umum dalam Dawa adalah untuk melihat anggota keluarga besar menerima Islam dan secara bertahap melihat bagaimana anggota lain dari keluarga yang sama datang ke pangkuan Islam. Sebelum pembukaan pusat islam hampir tidak diketahui publik, hari ini adalah cerita yang berbeda. Namun ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Saat ini kami memiliki 100's dari Meksiko Muslim dan 100 tentang ribuan Meksiko gambar yang lebih asli Islam dari sebelumnya. Anda dapat menjadi sarana untuk membantu orang Meksiko datang ke Islam. CENTER DE MUSLIM DI MEKSIKO PARTS LAIN DARI MEKSIKO Monterrey, Nuevo Leon. Anehnya kegiatan MUSLIM CENTER DE MEKSIKO di kota kedua terbesar di Meksiko adalah karena peluang usaha yang pabrik hamburger Meksiko (Trosi de Carnes SA de CV) yang pada tahun 1995 ketika Restoran McDonald dibuka di Timur Tengah. Trosi de Carne karena penyakit sapi gila di Eropa ditawarkan produksi hamburger untuk semua restoran McDonalds di Timur Tengah dan Afrika Utara. MCM diminta untuk menyatakan bahwa daging halal yang diimpor dari Amerika Serikat telah diproses di mesin bersih tanpa dicampur dengan slaughterings tidak Islam. Omar Weston diterbangkan dari Mexico City ke Monterrey tiga hari seminggu untuk lebih melihat produksi hamburger. Dengan bantuan keuangan yang diterima oleh Trosi de Carnes dan beberapa saudara di Texas Omar Weston menyewa rumah untuk menggunakannya sebagai cabang MCM tersebut. MCM berhasil mendirikan sebuah doa Jumah dengan sekitar sepuluh peserta, namun hal ini tidak berlangsung lama karena produksi hamburger dipindahkan sekali lagi ke Eropa sehingga MCM tidak bisa lagi membantu saudara-saudara untuk menjaga rumah terbuka, beberapa upaya yang dilakukan oleh beberapa bersaudara lokal tapi sampai hari ini Agustus 2000, sekelompok saudara-saudara di sana sekarang jauh lebih besar tidak berhasil memulai doa Jumah lagi. Namun MCM terus berhubungan dekat dengan mereka dan mengirimkannya sastra sering. Torreon, Coahuila Meskipun begitu sering mengunjungi Monterey Omar Weston mulai menghubungi komunitas Muslim kecil di Torreon. Komunitas ini dibentuk oleh imigran Suriah yang bermigrasi dalam dua puluhan dan tiga puluhan, satu dekade lalu Mr Sirhan Elias membangun sebuah Masjid kecil yang indah untuk menghormati putrinya yang meninggal. Mr Hasan Chamut adalah Imam sana dan mereka memiliki kehadiran Jumah 10 sampai 20 orang. Meskipun mereka datang dari latar belakang Syiah dan kedutaan Iran telah mendukung mereka dengan sastra, hanya ada sedikit dari mereka yang benar-benar mengerti arti sebenarnya dari doktrin Syi'ah. Guadalajara, Jalisco. Guadalajara adalah kota terbesar ketiga di Meksiko, kisah Islam dimulai ketika Abu Bakar (salah satu Muslim baru beruntung yang belajar di Madinah) mengunjungi sebuah buku wajar di Guadalajara. Dia menemukan dua saudara asal Meksiko "Omar dan Khaled" Namun Omar asal Aljazair, ia menceritakan bahwa kakeknya datang ke Meksiko dekade yang lalu dengan putranya dan putranya jatuh cinta dengan ibu Omar, bisnis tidak baik sehingga kakek kembali meninggalkan anaknya menikah dengan ibunya Omar, ketika Omar enam masa lalu ayahnya pergi, ia ingat bahwa ayahnya digunakan untuk berdoa dan memimpin dia untuk mencari Islam. Br. Omar Weston kemudian mengunjungi mereka, mereka memiliki rumah dengan nyaris atap di atasnya dan Musallah kecil, dengan Mirhab. Mereka menyebut Adzan di Spanyol membaca Al Fatihah dalam bahasa Spanyol mereka belajar ini dari Ensiklopedia. Br. Omar mengambil salah satu dari mereka (Khalid) kembali ke Meksiko dengan dia dan mengajarkan kepadanya sepuluh Surahs Quran, bagaimana membaca Quran dalam bahasa Arab dan dasar-dasar Tauhid dan Fiqh. Kemudian kita menemukan bahwa sekelompok Mahasiswa Kedokteran sedang belajar di Guadalajara jadi kami meminta mereka untuk menyewa rumah di daerah di mana Muslim baru ini. Mereka mengikuti dan bergabung dengan upaya untuk memperbaiki kondisi Islam di sana. Kunjungan terakhir kami Br. Omar memberikan khutbah pada hari Jumat untuk lebih dari 35 Muslim. Ini Masjid dan Islamic Center adalah cabang MUSLIM CENTER DE MEKSIKO di Guadalajara. San Cristobal de las Casa, Chiapas Ahmed dan Munir Abdul Basir baik sebelumnya mahasiswa Br. Omar mengambil saudara dari Spanyol dengan nama Nafia yang menegaskan bahwa dia ingin memulai Dawa di Chiapas. MUSLIM CENTER DE MEKSIKO host beberapa ulama dari Madinah yang ditawarkan Br. Ahmed beasiswa ke Madinah untuk membantunya meningkatkan pengetahuan tentang bahasa Arab. Nafia yang kita kemudian ditemukan dibiayai oleh gerakan Murabitun dipimpin oleh Abdul Qadir Al Murabit bersikeras ia tidak pergi ke Madinah. Beberapa orang lagi dari Murabitun tiba dari Spanyol untuk membantu Nafia, namun hari ini setelah sekitar 200 orang telah menerima Islam. setengah dari mereka telah memisahkan diri dari Nafia dan mencari dukungan MCM's. MCM telah mengunjungi mereka dua kali dan pada bulan Agustus 2000 tiga bersaudara utama dari Chiapas mengunjungi Mexico City. MCM melakukan program bagi mereka tentang Islam dan dengan bantuan beberapa saudara di Amerika Serikat telah berhasil membangun Masjid sederhana. Di bagian lain dari Meksiko: MUSLIM CENTER DE MEKSIKO memiliki kontak di lebih dari dua puluh kota besar di Meksiko, kami telah mencoba membangun Musallah di Cuidad Obregon, Sonora. MCM Belajar kemungkinan membantu seorang Imam yang masuk Islam dengan menyewa sebuah rumah di dekatnya, tetapi dalam kedua kasus sumber daya ekonomi kita tidak memungkinkan kita untuk memperluas dukungan kami.

islam di argentina


skip to main skip to sidebar
ISLAM AGAMAKU
Ideologi Islam lahir berdasar akidah Islam. Islam dilahirkan dari proses berpikir sehingga menghasilkan keyakinan yang teguh terhadap keberadaan Allah sebagai Sang Pencipta dan Pengatur Kehidupan alam semesta dan seluruh isinya, termasuk manusia. Darinya lahir keyakinan akan keadilan dan kekuasaan Allah Yang Maha Tahu dan Maha Pengatur, Allah telah mewahyukan aturan hidup, yaitu syariat Islam yang sempurna bersumber pada Al Qur'an dan Al Hadist.

09 November, 2009
Menengok Islam di Argentina

ISLAM AGAMAKU - Secara perlahan, Islam makin diterima masyarakat Argentina. Jumlah penganut Muslim saat ini mencapai tiga juta orang.
Nama Argentina selalu identik dengan sepak bola. Sejumlah nama pemain sepak bola dunia terlahir di negeri ini. Misalnya, Diego Armando Maradona, Gabriel Omar Batistuta, Mario Kempes, Lionel Messi, Carlos Tevez, Maxi Rodriguez, dan Gabriel Heinze. Maradona adalah salah satu pemain terbaik dunia abad ke-20, bersama Edson Arantes do Nascimento, asal Brazil, yang akrab dipanggil Pele.
Nama Maradona sangat populer di negeri tersebut ketimbang nama presiden Argentina. Ia bahkan disamakan dengan 'Sang Juru Selamat' bagi Argentina, berkat 'gol tangan tuhan' yang ia ciptakan di semifinal Piala Dunia 1986 ke gawang Inggris. Dan, berkat gol itu pula, Argentina maju ke final Piala Dunia 1986, hingga akhirnya menjadi kampiun Piala Dunia 1986. Beberapa masyarakat Argentina menganggap Maradona sebagai 'tuhan'.
Namun, di sisi lain, tak banyak orang yang tahu predikat unik yang juga disandang negara yang memiliki luas wilayah 2.780.400 meter persegi itu. Di tengah gempita penduduknya yang gemar sepak bola itu, ada komunitas Muslim yang hidup di tengah-tengah mayoritas umat Nasrani.
Ya, Argentina merupakan salah satu negara yang penduduk Muslimnya sangat banyak. Bahkan, terbesar dibanding negara-negara lain di kawasan Amerika Latin.
Lalu, seberapa banyak umat Islam di negara ini? Pertanyaan itu tentu tak layak untuk disandingkan dan dibandingkan dengan negara Timur Tengah atau Asia, yang merupakan negara pemeluk Islam terbesar di dunia. Sebab, Amerika Latin merupakan wilayah misionaris Nasrani sejak kawasan itu ditaklukkan Eropa pada awal abad ke-16. Dan, di tengah perang dingin ideologi antara Barat dan Islam saat ini, justru ajaran Islam bisa tumbuh subur dan berkembang pesat di sana.
Meski populasi Muslim di negara yang memiliki nama resmi Argentine Nation itu menempati peringkat keempat, nuansa dakwah dan religiositas pemeluk Islam di sana begitu tinggi. Ini bisa dibuktikan dengan berdirinya sejumlah masjid di Argentina.
Di Buenos Aires, ibu kota Argentina, telah berdiri sebuah masjid besar pada tahun 1989. Masjid itu kini menjadi pusat kegiatan ibadah dan dakwah umat Islam di sana. Di beberapa kota di Argentina, kini juga berdiri masjid-masjid kokoh dan megah. Jumlahnya sudah mencapai puluhan.
Syiar Islam semakin marak di Argentina setelah sebuah pusat kajian Islam yang diberi nama The King Fahd Islamic Cultural Center, dibangun pada tahun 1996. Bangunan pusat kajian Islam ini terletak di permukiman kelas menengah di wilayah Palermo, Buenos Aires. Proyek yang merupakan kerja sama pemerintah Argentina dan Arab Saudi ini dibangun di atas lahan seluas 34 ribu meter persegi. Pusat kajian ini dilengkapi dengan bangunan masjid, perpustakaan, dua buah sekolah, taman, dan lahan parkir.
Di tempat ini, biasanya umat Islam berkumpul dan mengkaji seputar keilmuan dan budaya Islam. Terlebih pada bulan Ramadhan, senandung budaya dan nilai-nilai Islam begitu marak dikumandangkan.
Tumbuh pesat
Mengenai jumlah umat Islam di Argentina, memang sulit ditemukan angka yang pasti. Beberapa sumber data menyebutkan angka yang berbeda. Menurut catatan The CIA World's Fact Book, pada tahun 2004, dari total penduduk Argentina yang mencapai 39.144.753 jiwa, hanya dua persen yang memeluk Islam, yaitu sekitar 782.895 jiwa, selebihnya adalah pemeluk Katolik Roma, Protestan, dan Yahudi. Sedangkan Katolik Roma, merupakan agama mayoritas di negara yang terkenal dengan tarian tangonya itu.
Kendati demikian, menurut laporan salah satu harian di Argentina, Clerein, warga Argentina yang baru masuk Islam sekarang ini bertambah menjadi 900 ribu orang. Dan, jika kaum imigran Muslim yang ada di sana dijumlahkan secara keseluruhan, bisa mencapai lebih dari tiga juta orang. Sehingga, estimasi populasi Muslim di Argentina meningkat dari yang semula 700 ribu kini menjadi lebih dari tiga juta jiwa.
Peningkatan populasi Muslim di Argentina diakui Pusat Kajian Islam di Argentina, Centro de Estudios Islamicos, lembaga yang fokus pada dakwah dan kajian budaya Islam di Argentina. Lembaga ini menyebutkan pada abad ini agama Islam berkembang pesat di Argentina, indikasinya adalah dengan semakin banyaknya pemeluk agama Islam.
Masyarakat Argentina banyak yang mulai tertarik dengan Islam. Tudingan yang gencar dilakukan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya pada umat Islam, sejak tragedi 11 September 2001, sebagai pelaku terorisme global, memang sempat membuat umat Islam di Argentina dicurigai. Namun, begitu setelah dilakukan dialog dua arah, ketegangan dan rasa curiga hilang dengan sendirinya dan berbagai tudingan negatif yang dilayangkan kepada umat Islam, tidak begitu digubris masyarakat Argentina. Sementara umat Islam di Argentina, telah menunjukkan jiwa kenegarawan dan nasionalisme yang tinggi. Hal inilah yang menjadikan gairah dakwah Islam semakin meningkat di sana.
Seperti umumnya umat Islam di dunia, kaum Muslim di Argentina juga melakukan keseharian berdasarkan profesi masing-masing. Mereka bekerja dari pagi hingga sore hari. Bagi kaum metropolis, mereka menjalankan ibadah dengan tidak meninggalkan kewajiban mereka sebagai kaum profesional. Sementara bagi mereka yang tinggal di pedesaan, mereka hidup rukun dan berdampingan. Saat senja tiba, mereka berkumpul kembali di rumah. Umumnya, karena letak masjid berjauhan dengan lokasi rumah, mereka melakukan shalat Magrib bersama keluarga di rumah masing-masing.
Kaum pendatang
Peran kaum pendatang dari Timur Tengah, seperti Suriah dan Lebanon, menjadikan dakwah Islam di Argentina terlihat kian ramai. Para pendatang itulah yang justru banyak memperkenalkan Islam kepada penduduk Argentina. Mereka bermigrasi ke wilayah Argentina pada awal abad ke-20, dan membentuk permukiman di tengah-tengah penduduk asli. Mereka hidup rukun dan damai tanpa ada rasa curiga dan permusuhan.
Namun, jauh sebelum kedatangan kaum imigran Suriah dan Lebanon ini, komunitas Muslim sudah terbentuk di tanah Argentina. Kedatangan para imigran Muslim pertama ini bersamaan dengan kedatangan para penjelajah berkebangsaan Spanyol dan Portugis di wilayah Argentina. Jumlah imigran Muslim ini terus bertambah setelah Argentina menjadi wilayah koloni Spanyol.
Di antara imigran Arab yang terkenal adalah keluarga Menem, yang berasal dari Suriah dan pemeluk Islam. Mantan presiden Argentina, Carlos Menem, merupakan salah satu keturunan keluarga imigran Suriah ini. Meski leluhurnya adalah pemeluk Islam, ia sendiri merupakan seorang penganut Katolik Roma. Karena faktor agama inilah, Carlos Menem diizinkan untuk ikut mencalonkan diri sebagai presiden Argentina. Dalam aturan konstitusi yang berlaku, presiden Argentina haruslah seorang pemeluk Katolik Roma. Namun, aturan ini dihapuskan dalam reformasi konstitusi tahun 1994.
Diperkirakan, saat ini terdapat sekitar 3,5 juta penduduk Argentina keturunan Arab. Para keturunan Arab Argentina ini tidak hanya memeluk agama Islam, tetapi juga pemeluk Kristen dan Yahudi. Bahkan, bisa dikatakan sebagian besar keturunan imigran Arab ini adalah orang Kristen serta Yahudi, dan mungkin hanya kurang dari seperempat keturunan imigran Arab yang benar-benar Muslim.
Giat Mempelajari Akhlak Rasulullah
Sebagai sebuah negara dengan jumlah populasi Muslim terbesar di kawasan Amerika Selatan, ajaran Islam mengalami perkembangan yang cukup pesat di Argentina. Karena itu, komunitas Muslim di negeri Tango ini merasa perlu mengenalkan sosok Nabi Muhammad SAW, sang pembawa risalah Islam, kepada masyarakat Argentina. Menurut hasil riset terbaru lembaga survei Amerika Serikat, Pew Research Center, menyebutkan bahwa Argentina memiliki 800 ribu Muslim. Namun, beberapa lembaga lainnya menyebutkan, jumlah pemeluk Islam di Argentina mencapai tiga juta orang.
Islamic Center Buenos Aires yang bekerja sama dengan Organisasi Dunia Islam, menggelar jenjang pendidikan untuk mengenalkan sosok Nabi Muhammad SAW kepada masyarakat Argentina. Sebagaimana laporan yang dirilis Saudi Press Agency (SPA) Februari 2009 lalu, jenjang pendidikan ini adalah salah satu cara untuk mengenal sosok Rasulullah SAW.
Penyelenggaraan jenjang pendidikan ini, seperti dikutip dari SPA, bertujuan mengkaji sisi-sisi keteladanan Rasulullah dalam perkara keislaman. Sehingga, diharapkan masyarakat non-Muslim di Argentina bisa mengenal secara lebih mendalam sosok manusia Agung, Rasulullah SAW.
Kedutaan Arab Saudi di Buenos Aires bertanggung jawab atas penyelenggaraan program ini. Pelaksanaan program jenjang pendidikan Islam tersebut dilakukan dalam tahun 2009 ini. Lebih dari 50 orang dari para mubaligh Muslimin, imam-imam masjid, dan para pengurus organisasi Islam di seluruh Argentina, akan mengikuti program jenjang pendidikan tersebut.
Istilah Arab
Selain jumlah populasi yang lumayan besar, keberadaan Islam di Argentina juga bisa dilihat dari sejumlah nama tempat dan kota di negara ini, yang menggunakan istilah-istilah yang berakar dan berasal dari bahasa umat Islam, yakni bahasa Arab.
Dr Youssef Mroueh, dari Preparatory Commitee for International Festivals to celebrate the millennium of the Muslims arrival to the Amricas, dalam esainya yang berjudul Precolumbian Muslims in America menyebutkan, di kawasan Argentina terdapat nama kota-kota Cordoba dan Bahia.
Cordoba merupakan nama sebuah kota di masa kekhalifahan Islam yang pernah berkuasa di wilayah Spanyol saat ini. Di Argentina, Cordoba merupakan nama ibu kota salah satu provinsi di Argentina yang berada sekitar 700 kilometer arah barat laut Buenos Aires.
Sementara dalam sejarah peradaban Islam, Bahia merupakan salah satu istana peninggalan kejayaan Islam yang berada di Kota Marrakech, Maroko. Sedangkan di Argentina, terdapat sebuah kota bernama Bahia Blanca. Kota ini berada di sebelah barat daya ibu kota Argentina, Buenos Aires. berbagai sumber/dia/taq
Data
Nama Negara : Argentina
Sistem Pemerintahan : Republik
Kepala Negara : Presiden
Luas Wilayah : 2.780.400 meter persegi
Jumlah Penduduk : 39.144.753 jiwa
Agama : Katolik Roma, Protestan, Islam, dan Yahudi.
Pemeluk Islam : sekitar 3 juta jiwa

Subscribe to ISLAM AGAMAKU
Posted by BDR at 23:57
Labels: Menengok Islam di Argentina
0 komentar anda:
Poskan Komentar

Links to this post
Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langgan: Poskan Komentar (Atom) Asmaul Husna



↑ Grab this Headline Animator



Arsip Islam Agamaku
► 2010 (77)
► Mei (4)
► 05 Mei (1)
Menteri Jerman: Tak Perlu Ada Larangan Burqa
► 04 Mei (2)
Keteladanan Imam Hanafy dalam Soal Jabatan
Internasional Bersatu Tolak Larangan Burqa Belgia
► 02 Mei (1)
Semua Teroris itu Muslim..Kecuali yang 99,6%
► April (19)
► 30 Apr (10)
Karen Henderson: Penderitaan Mereka adalah Inspira...
Kebencian itu Awal dari Hidayah
Europol: Mayoritas Pelaku Terorisme di Eropa Bukan...
Moisha Krivitsky, Dari Sinagog ke Masjid
Imigrasi Swiss: Meningkatnya Muallaf Ancam Keamana...
Negara Muslim 'Tertawakan' Krisis Hutang Yunani
Bias Media Barat: Tuding Muslim, Abaikan Teroris K...
Film 1001 Penemuan Islam Mampu Raih Penghargaan Be...
Masjid Bersejarah Toledo AS Siap Dibangkitkan Kemb...
Media, Penyebab Salah Persepsi Tentang Islam
► 29 Apr (9)
Mengenang Aminah Assilmi, Dari Kristen Radikal Men...
Lima Bulan Menjelang Pernikahan, Membawa Karen Mee...
Pelajarilah Islam dari Al Qur'an dan Hadist
Arab Saudi dan Spanyol Gelar Konperensi Keuangan I...
Ayguel Oezkan Perempuan Muslim Pertama Jadi Menter...
Arab Saudi Gelar Konperensi Al-Qur'an Pertama di J...
Genosida Ketiga Untuk Muslim Chechnya?
Prancis, Larangan Jilbab Tidak Akan Menghentikan P...
Komite Fatwa Saudi: Shalat Berjamaah di Masjid Huk...
► Maret (1)
► 02 Mar (1)
Muslim Polandia akan Miliki Masjid Terbesar di War...
► Februari (26)
► 20 Feb (3)
Lambat Laun, Sekolah-Sekolah Denmark Berubah Islam...
Kontroversi Injil Yunani Kuno Terpecahkan Di Rusia...
Amanah dalam Kehidupan
► 19 Feb (3)
Pusat Industri Produk Halal Pertama di Eropa Akan ...
Imam Kanada: Kartu Kredit Haram
"Entity", Buku yang Ungkapkan Skandal Agen Rahasia...
► 17 Feb (6)
Para Pengkhianat Islam
Sikap terhadap Nikmat dan Musibah
Saatnya Film-Film Bertema Islam Mendunia
Islamic Banking Sentuh Australia
Jutawan Denmark akan Segera Bangun Masjid Besar
Marak Skandal Seks di Gereja, Uskup Irlandia Rapat...
► 14 Feb (7)
Pastor Australia Akui Allah Hanya Untuk Orang Isla...
Arsitek Larangan Burka di Prancis Bantah Masuk Isl...
Serukan Perang Salib Terhadap Islam, Cara Vatikan ...
Dewan Fiqh AS: Scanner Tubuh di Bandara Hukumnya H...
Ribuan Orang Berdemo Menentang Kartun Nabi di Oslo...
Kisah Jilbab Emine Erdogan
Mendagri Italia: Bunda Maria (Maryam) Saja Pakai J...
► 03 Feb (5)
Gema Adzan Menggetarkan Jiwaku
Gereja Katolik Prancis: Hormatilah Orang Islam Dan...
Sekitar 12.000 Warga Belanda Masuk Islam
Alasan Sesungguhnya Mengapa AS dan NATO Ada Di Afg...
Kota Rendsberg Jerman Izinkan Adzan Masjid dengan ...
► 01 Feb (2)
Bangkai Manusia Berjalan
Musuh Muslim Swiss Kini Jadi Prajurit Islam
► Januari (27)
► 28 Jan (2)
► 27 Jan (2)
► 25 Jan (4)
► 24 Jan (7)
► 22 Jan (1)
► 21 Jan (5)
► 19 Jan (2)
► 18 Jan (3)
► 03 Jan (1)
▼ 2009 (1603)
► Desember (14)
► 22 Des (1)
► 21 Des (2)
► 13 Des (3)
► 01 Des (8)
▼ November (33)
► 30 Nov (8)
► 22 Nov (3)
► 19 Nov (1)
► 18 Nov (5)
► 15 Nov (9)
► 10 Nov (2)
▼ 09 Nov (2)
Menengok Islam di Argentina
Islamnya Penyanyi Rap Melanie Georgiades dari Pran...
► 01 Nov (3)
► Oktober (26)
► 30 Okt (1)
► 29 Okt (8)
► 26 Okt (1)
► 22 Okt (3)
► 20 Okt (7)
► 18 Okt (5)
► 02 Okt (1)
► September (41)
► 16 Sep (3)
► 14 Sep (17)
► 03 Sep (2)
► 02 Sep (18)
► 01 Sep (1)
► Agustus (71)
► 27 Agu (8)
► 26 Agu (10)
► 25 Agu (6)
► 24 Agu (9)
► 08 Agu (3)
► 01 Agu (35)
► Juli (276)
► 25 Jul (32)
► 20 Jul (10)
► 18 Jul (20)
► 17 Jul (13)
► 16 Jul (14)
► 15 Jul (14)
► 14 Jul (12)
► 13 Jul (9)
► 12 Jul (8)
► 11 Jul (16)
► 10 Jul (11)
► 09 Jul (13)
► 08 Jul (20)
► 06 Jul (22)
► 05 Jul (11)
► 04 Jul (12)
► 03 Jul (14)
► 02 Jul (25)
► Juni (343)
► 30 Jun (14)
► 29 Jun (8)
► 27 Jun (13)
► 26 Jun (10)
► 25 Jun (19)
► 24 Jun (10)
► 23 Jun (15)
► 22 Jun (15)
► 20 Jun (6)
► 19 Jun (15)
► 18 Jun (16)
► 17 Jun (14)
► 16 Jun (11)
► 15 Jun (14)
► 13 Jun (29)
► 11 Jun (11)
► 10 Jun (17)
► 09 Jun (17)
► 08 Jun (13)
► 06 Jun (12)
► 05 Jun (12)
► 04 Jun (12)
► 03 Jun (15)
► 02 Jun (5)
► 01 Jun (20)
► Mei (277)
► 30 Mei (6)
► 29 Mei (10)
► 28 Mei (9)
► 27 Mei (20)
► 26 Mei (12)
► 25 Mei (5)
► 23 Mei (9)
► 22 Mei (9)
► 21 Mei (10)
► 19 Mei (11)
► 18 Mei (12)
► 15 Mei (15)
► 14 Mei (19)
► 13 Mei (15)
► 12 Mei (23)
► 10 Mei (4)
► 09 Mei (20)
► 07 Mei (9)
► 06 Mei (20)
► 05 Mei (18)
► 03 Mei (9)
► 02 Mei (3)
► 01 Mei (9)
► April (199)
► 30 Apr (13)
► 29 Apr (22)
► 28 Apr (14)
► 27 Apr (14)
► 25 Apr (10)
► 24 Apr (5)
► 23 Apr (10)
► 22 Apr (13)
► 21 Apr (9)
► 20 Apr (13)
► 18 Apr (5)
► 17 Apr (5)
► 16 Apr (8)
► 15 Apr (8)
► 13 Apr (1)
► 11 Apr (4)
► 10 Apr (6)
► 06 Apr (4)
► 04 Apr (7)
► 03 Apr (7)
► 02 Apr (6)
► 01 Apr (15)
► Maret (161)
► 30 Mar (6)
► 28 Mar (4)
► 27 Mar (9)
► 26 Mar (8)
► 24 Mar (9)
► 23 Mar (3)
► 21 Mar (6)
► 20 Mar (8)
► 19 Mar (13)
► 18 Mar (8)
► 17 Mar (7)
► 16 Mar (5)
► 15 Mar (3)
► 14 Mar (9)
► 13 Mar (5)
► 12 Mar (10)
► 11 Mar (3)
► 10 Mar (5)
► 09 Mar (5)
► 07 Mar (6)
► 06 Mar (3)
► 05 Mar (9)
► 04 Mar (5)
► 03 Mar (4)
► 02 Mar (8)
► Februari (127)
► 28 Feb (2)
► 27 Feb (6)
► 26 Feb (5)
► 25 Feb (5)
► 24 Feb (1)
► 23 Feb (5)
► 22 Feb (1)
► 21 Feb (6)
► 20 Feb (5)
► 19 Feb (11)
► 18 Feb (6)
► 17 Feb (3)
► 15 Feb (3)
► 14 Feb (8)
► 13 Feb (8)
► 12 Feb (7)
► 11 Feb (9)
► 10 Feb (6)
► 09 Feb (5)
► 07 Feb (4)
► 06 Feb (7)
► 05 Feb (5)
► 04 Feb (3)
► 03 Feb (1)
► 02 Feb (4)
► 01 Feb (1)
► Januari (35)
► 31 Jan (3)
► 30 Jan (5)
► 29 Jan (9)
► 28 Jan (8)
► 27 Jan (7)
► 26 Jan (3)

Mau Ikutan?


Assalamulaikum w.w Langganan yook......
Subscribe in a reader
Subscribe to ISLAM AGAMAKU






Islam Agamaku Headlines
ISLAM AGAMAKU

Menteri Jerman: Tak Perlu Ada Larangan Burqa
5/4/2010

ISLAM AGAMAKU -Menteri dalam negeri Jerman Thomas de Maizière telah…
Keteladanan Imam Hanafy dalam Soal Jabatan
5/4/2010

ISLAM AGAMAKU - Oleh: Dr. Adian HusainiDi tengah carut-marutnya dunia…
Internasional Bersatu Tolak Larangan Burqa Belgia
5/4/2010

ISLAM AGAMAKU - Dewan Muslim Belgia dan kelompok hak asasi…



Mengenai Saya

Medan, Sumut, Indonesia
Lihat profil lengkapku

search engine optimization services